KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Sebuah lembaga swadaya masyarakat melaporkan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ke polisi setelah politisi tersebut menghadiri aksi demonstrasi Bersih 4 di Dataran Merdeka, Minggu (30/8/2015) kemarin.
Laporan ini dibuat Asosiasi Veteran Tentara Non-Pensiun cabang Selangor ke kantor polisi setempat. Pimpinan asosiasi ini, Raja Kamaruddin Raja Abdul Wahid, mengatakan, kehadiran Mahathir sama saja menyarankan warga untuk berpartisipasi dalam aksi demo.
"Pertanyaannya adalah, mengapa ia harus datang ke aksi demo yang ilegal? Dalam pemikiran saya, itu tidak perlu," kata Wahid.
"Ketika Dr Mahathir tiba, orang-orang yang berada di sana secara tidak langsung menyukai kehadirannya," ujarnya.
Aksi demo ini menuntut PM Najib Tun Razak untuk mundur.
Najib diguncang isu korupsi setelah harian The Wall Street Journal (WSJ) menurunkan laporan investigasi soal aliran dana yang diduga ilegal ke rekening Razak. Ia diduga menyelewengkan dana dari perusahaan pengelola investasi dana negara.
Diperkirakan, terdapat aliran dana senilai 700 juta dollar AS, setara Rp 9,76 triliun, dari 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) ke akun rekening pribadi Najib dalam bentuk deposito.
Terkait tudingan WSJ, Badan Antikorupsi Malaysia menyatakan, dana yang mengalir ke rekening Najib dalam bentuk deposito berasal dari "sumbangan". Dengan demikian, dana itu sama sekali tak terkait dengan dugaan skandal seperti dituduhkan selama ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.