BANGKOK, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Thailand, Senin (24/8/2015), mengakui bahwa penyelidikan serangan bom yang terjadi pada Senin pekan lalu di Bangkok tidak mencatat banyak kemajuan.
Pihak keamanan menjelaskan masalah yang dihadapi terkait rusaknya kamera keamanan. Dua puluh orang tewas dan lebih dari 120 lainnya terluka karena ledakan di Kuil Erawan.
Kepala Kepolisian Thailand Jenderal Somyot Poonpanmuang mengatakan, hanya seperempat kamera keamanan di kota itu yang bekerja dengan baik.
Polisi juga mengatakan, mereka kekurangan teknologi modern pengenalan wajah untuk mengetahui pelaku pengeboman berdasarkan rekaman video keamanan yang kabur.
Dalam rekaman video, terduga utama terlihat menaruh sebuah tas di lokasi di mana bom meledak dan kemudian meninggalkan tempat itu. Namun, polisi kehilangan jejaknya setelah pria tersebut menaiki ojek.
Somyot semakin ditekan masyarakat dan pemerintah untuk menangkap pelaku serangan yang mengganggu sektor pariwisata negara itu.
Pada Kamis (20/8/2015), dua orang laki-laki yang sempat diduga terlibat peledakan bom di Bangkok telah dilepaskan polisi. Keduanya terekam kamera keamanan berdiri di dekat terduga utama sesaat sebelum ledakan keras terjadi di dekat Kuil Erawan.
Juru bicara polisi mengatakan, mereka memastikan seorang dari mereka ternyata adalah turis asal China, sementara yang lainnya adalah seorang pemandu wisata warga negara Thailand.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.