Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

400 Sapi di Australia Dimusnahkan karena Tercemar Timbal

Kompas.com - 24/08/2015, 08:47 WIB
KOMPAS.com — Pertambangan McArthur River di Northern Territory (NT), Australia, dituding bertanggung jawab telah mencemari lebih dari 400 sapi di kawasan Roper River, NT, dengan limbah tambang mereka. Tudingan ini disampaikan oleh pengacara lingkungan NT.

Departemen Industri Primer NT, Jumat (21/8/2015) lalu, mengumumkan, ratusan ternak berpotensi tercemar racun berbahaya setelah merumput di sebuah lokasi tambang di wilayah Roper River, tetapi tidak menyebutkan nama tambang tersebut demi alasan hukum.
 
Setengah dari ternak yang tercemar racun itu telah ditembak, dan sisanya sudah dikarantina karena khawatir akan mencemari hewan lain di wilayah terpencil itu, yang letaknya sekitar 900 km di tenggara Darwin.
 
Tambang McArthur River (MRM) adalah salah satu produsen timbal, seng, dan perak terbesar di dunia.
 
Orang-orang dari kota terdekat Borroloola telah menyuarakan keprihatinan tentang potensi limbah dari tambang itu, yang mengalir ke sungai, dan pada Oktober lalu masuk dalam penyelidikan.
 
Tim penilaian lingkungan menemukan bahwa 9 dari 10 ikan di sungai terdekat mengandung kadar timbal di atas ambang batas aman untuk dikonsumsi manusia.
 
Ke-400 ternak yang berada dalam radius 100 km dari lokasi tambang tersebut telah dikarantina dan dimusnahkan, menurut Kepala Peternakan dari Departemen Industri Primer NT, Dr Malcolm Anderson.  Menurut dia, ternak yang tercemar itu tidak sampai dijual ke pasar lokal ataupun diekspor.
 
"Kami mendapati masalah ini 12 bulan lalu dari Departemen Tambang dan Energi bahwa ternak-ternak di kawasan ini berpotensi terpapar kontaminasi limbah beracun."
 
"Kami menyelidikinya, dan baru-baru ini kami menemukan dua ternak lagi yang tercemar karena digembalakan di dekat kawasan tambang."
 
Menurut dia, kontaminasi ini hanya akan berdampak pada manusia setelah ternak-ternak itu terpapar dalam waktu yang lama akibat mengonsumsi makanan yang tercemar limbah beracun itu."
 
Kepala Pengacara Lingkungan NT David Morris mengatakan, dia sudah meminta keterangan dari publik terkait pencemaran ini melalui mekanisme Kebebasan Informasi, lebih dari 4 bulan yang lalu.  "Perusahaan tambang MRM diwajibkan untuk menerbitkan informasi apa pun terkait masalah ini," katanya.
 
Saat diminta untuk menanggapi tuduhan tersebut, pemilik tambang, Glencore, mengatakan bahwa tambangnya terletak di lahan yang disewakan untuk menggembalakan sekitar 17.000 sapi.
 
"Sebagian besar dari rencana pengelolaan ternak kami berfokus pada wilayah berpagar di dalam lokasi tambang dan di daerah sekitar dekat beroperasinya pertambangan dan situs penting bagi budaya untuk masyarakat adat lokal, seperti Barramundi," demikian yang dikatakan juru bicara tambang tersebut.
 
"Kami akan terus bekerja bersama pemerintah terkait rencana pengelolaan ternak kami. Selain itu, pemagaran akan dilakukan secara teratur untuk mencegah ternak ke lokasi tambang. Sebagai penduduk kawasan teritori, kemampuan untuk selalu tahu bahwa pagar tetap berdiri selama musim hujan merupakan tantangan besar karena banjir kerap menghancurkan pagar-pagar tersebut setiap tahunnya. MRM juga mempertimbangkan saran mengenai bagaimana membangun pagar di sungai dan saluran sungai agar lebih kuat menahan hujan pada musim tersebut."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com