Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ojek Paparkan Ciri-ciri Tersangka Pelaku Bom Bangkok

Kompas.com - 20/08/2015, 23:19 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Seorang tukang ojek yang mengantar tersangka pengeboman di dekat Kuil Erawan, Bangkok, mengatakan bahwa pria itu adalah orang asing. Tukang ojek itu juga mengatakan, pria yang menjadi tersangka pengeboman itu berbicara dalam bahasa asing, tetapi bukan bahasa Inggris.

Pria berusia 47 tahun yang namanya dirahasiakan itu, Kamis (20/8/2015), kepada polisi mengatakan, dia sedang mangkal di sebuah lokasi dekat Kuil Erawan dan Stasiun BTS Skytrain Ratchadamri ketika dia mendengar ledakan keras yang disangka adalah ledakan transformator listrik.

Sekitar lima menit setelah ledakan itu, seorang pria asing berjalan mendekati tukang ojek itu dan memberinya secarik kertas berisi peta dan lokasi Taman Lumpini yang ditulis dalam bahasa Inggris.

Pria itu minta diantar ke lokasi yang tertera di atas kertas itu dan bersedia membayar ongkos 30 baht. Si tukang ojek menambahkan, sepanjang perjalanan, dia mendengar pria itu menelepon dalam bahasa asing yang bukan bahasa Inggris.

Pria itu kemudian turun di pintu masuk lahan parkir mobil Taman Lumpini dan memberinya uang dua lembar pecahan 20 baht. Si tukang ojek itu hanya ingat pria tersebut berwajah tirus, berhidung mancung, dan berkulit putih dengan tinggi badan kurang dari 170 sentimeter.

Sementara itu, pengemudi tuktuk yang mengantar si pria berkaus kuning ke Kuil Erawan juga diperiksa di markas kepolisian. Suchart Panngarm (37) mengatakan, dia menjemput pria tersebut di stasiun kereta api Hua Lamphong.

Pria itu kemudian menunjukkan peta kepada Suchart dan meminta untuk mengantarnya ke Hotel Grand Hyatt Erawan yang terletak tak jauh dari Kuil Erawan. Suchart menambahkan, dia langsung pergi segera setelah dia menerima uang dari pria yang kemudian dijadikan tersangka utama serangan bom maut itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com