Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Korban Tewas Bom Bangkok 19 Orang, 123 Orang Terluka

Kompas.com - 18/08/2015, 02:55 WIB
Bayu Galih

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com — Kepolisian Thailand mengonfirmasi mengenai jumlah korban tewas akibat ledakan bom di dekat Kuil Erawan, Bangkok, pada Senin (17/8/2015) malam, untuk sementara berjumlah 19 orang. Selain itu, 123 orang terluka dalam peristiwa teror yang menyasar wisatawan asing di pusat kota Bangkok tersebut.

Dilansir dari laman AFP, Selasa (18/8/2015) pagi, 10 korban tewas merupakan warga negara Thailand. Selain itu, satu WN Tiongkok dan satu WN Filipina juga tercatat sebagai korban tewas dalam peristiwa ini.

Meski begitu, kantor berita Xinhua menyebutkan, ada dua WN Tiongkok yang tewas akibat ledakan tersebut. Selain itu, pemerintah Hongkong, Singapura, dan Taiwan juga memastikan ada warga negaranya yang menjadi korban luka. Sebagian besar korban memang dikabarkan merupakan warga negara asing.

Sebanyak 12 orang dikabarkan tewas di lokasi saat peristiwa itu berlangsung. 

Keterangan kepolisian ini sekaligus mengonfirmasi kabar sebelumnya yang menyebut bahwa korban tewas akibat ledakan mencapai 27 orang. (Baca: Korban Tewas Bom Bangkok Jadi 27)

Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri belum dapat memastikan apakah ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa itu. (Baca: Kemenlu RI Belum Terima Laporan Adanya Korban WNI di Bangkok)

Menteri Pertahanan Thailand Prawit Wongsuwong mengatakan, bom tersebut berjenis TNT (trinitrotoluene). "Pelaku yang melakukannya menyasar warga asing serta merusak turisme dan ekonomi," ujar Wongsuwong.

Adapun juru bicara kepolisian Prawut Thavornsiri mengatakan kepada AFP bahwa sejumlah serangan yang terjadi di Thailand dalam beberapa tahun terakhir bermotif politik atau skenario untuk menciptakan suasana chaos.

Hingga saat ini, belum ada kelompok atau orang yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com