Menurut mereka, pembeli rela mengantre, meski seekor ayam cemani yang baru menetas dihargai 200 dollar AS atau sekitar Rp 2,6 juta.
Harga itu tergolong fantastis karena di Indonesia, ayam cemani anakan ditengarai hanya berharga sekitar Rp 200.000.
"Kita tidak akan bisa tahu, apa yang sebenarnya membuat orang-orang menyukai ayam ini," kata Paul Bradshaw, pemilik peternakan Greenfire Farms.
Hanya dalam setahun, Paul mengaku sudah menjual lebih dari 500 ayam ini.
Entah apa yang membuat ayam ini begitu populer di AS sebagai peliharaan, tetapi yang jelas, menurut Paul, orang-orang tahu bahwa ayam jenis ini merupakan ayam khas Indonesia, dan terlihat eksotis dengan warna mereka.
Orang kini bahkan menjuluki ayam cemani sebagai "ayam Lamborghini", mengingat harganya yang wah serta rupanya yang unik dan eksotis.
Paul juga mengaku menjelaskan kepada para pembeli bahwa di Indonesia, terutama oleh orang Jawa, ayam ini digunakan untuk kepentingan klenik dan spiritual.
Greenfire Farms tidak mengimpor langsung ayam ini dari Indonesia karena adanya larangan impor terkait bahaya flu burung di Asia. Mereka membiakkan sendiri, setelah mendatangkan indukan langsung dari Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.