"Satu-satunya yang jadi perhatian kami adalah Islam, Islam, dan Islam," kata Erdogan di hadapan sebuah lembaga riset saat melakukan kunjungan kerja tiga hari di Indonesia.
"Mustahil bagi kami untuk menerima rusaknya nama baik Islam. Akibat semua ini, reputasi Islam kini hancur," kata Erdogan.
Dalam kesempatan itu, Erdogan menegaskan, Turki justru menderita "kekalahan signifikan" dalam perang melawan teroris. Meski demikian, Erdogan bertekad untuk meneruskan operasi militer yang sudah digelar selama beberapa hari terakhir ini.
"Berbagai rekaman yang disiarkan ke seluruh dunia oleh organisasi ini (ISIS) benar-benar menghancurkan persepsi dunia terhadap Islam dan Muslim. Kita harus melawan seperti yang dilakukan Turki," ujar Erdogan sambil menambahkan ISIS tak memiliki tempat dalam Islam.
Dia menambahkan, terdapat "kekuatan gelap" yang menyebarkan propaganda hitam untuk menghancurkan citra negerinya di mata dunia internasional.
"Sayangnya, kekuatan hitam ini menyebarkan propaganda bahwa Turki justru membantu organisasi teroris ini (ISIS)," kata Erdogan.
"Turki belum pernah terlibat dalam sebuah skenario seperti ini dan tidak akan pernah," kata Erdogan.
Sebelumnya, Turki enggan melibatkan diri dalam operasi militer melawan ISIS. Penolakannya terhadap permintaan penggunaan pangkalan udaranya digunakan jet-jet tempur AS sempat membuat Washington geram.
Turki akhirnya melakukan serangan udara ke posisi ISIS di Suriah setelah sebuah aksi bom bunuh diri terjadi di kota perbatasan Suruc yang menewaskan 32 orang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.