Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usainya Bulan Madu Turki-NIIS

Kompas.com - 26/07/2015, 16:08 WIB

Situs Darulhilafe.com berbahasa Turki milik NIIS sebelum diblokir sempat mengingatkan Pemerintah Turki lantaran aksi aparat keamanan Turki memburu pengikut dan simpatisan NIIS di sejumlah kota di Turki.

Peringatan NIIS itu berbunyi, "Pemerintah Turki telah menangkap saudara kita dari warga asing dan warga Turki serta membatasi akses kita terhadap media sehingga jelas aksi permusuhan Turki terhadap kita."

Hubungan Turki-Kurdi

Dalam waktu bersamaan, serangan bom bunuh diri di kota Suruc itu segera pula memperburuk hubungan kaum Kurdi dan Pemerintah Turki. Pasalnya, kota Suruc berpenduduk mayoritas Kurdi dan sasaran serangan bom bunuh diri adalah para pemuda dari aktivis kiri yang hendak menuju kota Kobani di Suriah untuk menyampaikan solidaritas.

Seruan agar kaum Kurdi mengangkat senjata mulai terdengar sehingga mengingatkan perang saudara Turki-Kurdi selama dua dekade yang membawa korban 50.000 orang tewas.

Ketua Partai Rakyat Demokrasi (HDP) yang berbasis massa kaum Kurdi, Selahattin Demirtas, seusai serangan di kota Suruc menyerukan agar kaum Kurdi bisa membela diri.

Serangan di Suruc itu pun tak pelak menyulitkan posisi Pemerintah Turki karena kini harus berhadapan dengan NIIS dan kaum Kurdi sekaligus.

Pemerintah Turki yang notabene dari Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) harus bekerja keras meyakinkan lawan politiknya di dalam negeri, khususnya kaum Kurdi, dan masyarakat internasional tentang tidak ada hubungannya antara Pemerintah Turki dan NIIS.

Lawan-lawan politik AKP, termasuk HDP, berusaha memanfaatkan kasus serangan di Suruc untuk melemahkan AKP. Apalagi kemungkinan besar, jika perundingan membentuk pemerintah koalisi saat ini gagal, akan digelar pemilu dini pada Oktober atau November mendatang.

Lawan-lawan politik AKP kini melihat, AKP dalam posisi terlemah selama satu dekade terakhir ini, menyusul merosotnya perolehan kursi AKP cukup signifikan pada pemilu parlemen Juni lalu.

Kini, sedang gencar ditiupkan isu tentang adanya hubungan antara AKP dan NIIS. Misalnya, sedang bertiup isu adanya hubungan NIIS dengan putra dan putri Presiden Erdogan, yakni Bilal dan Samiyah.

Kantor Kepresidenan Turki langsung membantah isu tersebut dan menyebut peniupan isu itu memiliki tujuan politik terselubung.

Namun, dugaan hubungan mesra AKP-NIIS sekarang tinggal kenangan. AKP kini mulai mengevaluasi kebijakan politiknya terhadap NIIS, dari sikap abu-abu menjadi lebih tegas ikut menggempur NIIS. (Musthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 26 Juli 2015, di halaman 6 dengan judul "Usainya Bulan Madu Turki-NIIS".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com