Sebuah investigasi yang dilakukan harian Sunday Mirror menemukan bahwa ISIS diyakini diam-diam membeli tanah di sebuah desa terpencil yang dikelilingi hutan di Bosnia. Aparat keamanan menduga tanah di desa Osve tersebut akan digunakan sebagai tempat pelatihan dan bisa menjadi basis ISIS dalam menjalankan operasi serangan terhadap Eropa.
Selain itu, lokasi desa tersebut relatif dekat degan kawasan Laut Tengah y ang digunakan para anggota ISIS dari Suriah, Irak dan Afrika Utara menyeberang ke Eropa. Sedikitnya, 12 orang yang sudah mendapat pelatihan di desa Osve telah berangkat ke Suriah dalam beberapa bulan terakhir, lima di antaranya dilaporkan sudah tewas.
"Dari desa itu sejumlah besar orang pergi ke Suriah secara teratur," kata pakar terorisme dari Bosnia, Dzevad Galijasevic.
"Pemilihan lokasi di perbukitan, di mana kemungkinan orang mendekat tanpa terlihat sangat kecil. Sangat jelas bahwa sumber ancaman terorisme ada di sana," tambah Galijasevic.
Puncak bukit di desa Osve itu terletak sekitar 86,5 kilometer dari ibu kota Bosnis, Sarajevo. Bukit ini tak tertera dalam peta atau GPS dan hanya bisa dicapai melewati jalanan yang curam dan berangin yang sulit dilalui mobil.
Di atas bukit itu terdapat sejumlah rumah yang nampaknya sudah ditinggalkan pemiliknya dan baru separuh selesai dibangun. Di situ terlihat beberapa penduduk mengenakan pakaian Muslim termasuk dua perempuan yang mengenakan burka.
Pemandu sekaligus penterjemah yang membantu jurnalis harian Sunday Mirror mengatakan mereka tengah diawasi dan terlalu berbahaya jika memaksakan diri untuk mengambil foto.
"Kita harus segera pegri, kehadiran kita sudah memicu kecurigaan. Tempat ini pemandangannya indah namun sangat berbahaya," ujar sang pemandu.
"Anda tak bisa meremehkan ancaman di sini. Jika mereka melihat kamera maka bahaya akan menimpa kita," tambah bapak satu anak itu.