Pasukan yang dibekali senapan sniper, senapan mesin, dan quad bike, sepeda motor beroda empat, "diantar" ke dalam wilayah ISIS dengan menggunakan helikopter Chinook milik angkatan udara Inggris, RAF.
Selama empat pekan terakhir, pasukan kecil SAS itu diklaim telah membunuh ratusan anggota ISIS atau rata-rata membunuh delapan anggota ISIS sehari. Demikian sumber di Kementerian Pertahanan Inggris.
"Taktik kami adalah memberikan rasa takut terhadap anggota ISIS karena mereka tak tahu kapan dan di mana kami akan menyerang mereka sehingga mereka tak bisa berbuat apa-apa untuk menghentikan kami," demikian seorang sumber di dalam SAS kepada harian The Mail on Sunday.
"Mereka bisa lari dan bersembunyi saat melihat pesawat jet melintas di udara. Namun, mereka tak bisa melihat atau mendengar kami. Menggunakan para sniper meningkatkan rasa takut mereka ke level yang lebih tinggi," kata sumber itu.
Sementara itu, pada Senin (6/7/2015), dua orang warga Inggris yang bergabung dengan ISIS dikabarkan tewas dalam sebuah pertempuran di Suriah.
Abu Abdullah al-Habashi (21) dan Abu Dharda (20) dikabarkan tewas dalam serangan udara AS di kota Kobane dalam beberapa hari terakhir ini. Kedua pemuda ini berasal dari kota London dan diyakini berangkat ke Irak pada akhir tahun lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.