Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tiger Sun, Mantan Model Kanada yang Bertempur Melawan ISIS

Kompas.com - 07/07/2015, 06:51 WIB
Bayu Galih

Penulis

Perempuan yang pernah bekerja di industri film itu mengaku bahwa jenazah yang bergelimpangan tidak pernah menghantuinya. Namun, kematian teman kerap menjadi mimpi buruk yang selalu menghantuinya.

"Saat melihat teman saya tewas, saya menangis. Tetapi, kita harus menerima itu, karena itu yang terjadi dalam peperangan," ujarnya. "Itu memang luar bisa tidak adil, tetapi realitanya seperti itu. Saya masih menangis jika memikirkan itu," ucapnya.

Perasaan kehilangan itulah yang membuatnya semakin memahami tentang apa yang terjadi di Suriah, juga Irak. "Orang Yazidi, Arab, Kurdi. Semua telah merasakan kehilangan seseorang yang berarti. Banyak yang bergabung YPG atau YPJ untuk melampiaskan dendam. Atau semata karena mereka tidak lagi memiliki keluarga," kata dia.

"Tetapi, mereka terlihat menyembunyikan duka yang dimiliki. Saya jarang melihat mereka menangis."

Setiap hari, Tiger Sun melihat kematian dan kehancuran. Meski demikian, dia mengaku tidak pernah membunuh seorang pun selama peperangan. Dia hanya mendampingi seorang pejuang perempuan Kurdi, yang disebutnya telah membunuh lebih dari 28 militan ISIS.

"Saya membawa teropong sendiri, karena mereka tidak memiliki itu. Jadi saya banyak melakukan pemantauan. Saya hanya melihat mayat setelahnya, tetapi itu tidak pernah dan hingga saat ini tidak mengganggu saya," ucapnya.

"Meski begitu, saya melihat mereka yang membunuh telah mengalami sejumlah emosi yang bercampur aduk, seperti gembira kemudian merasa bersalah. Kemudian saya sadar jika saya membunuh langsung, mungkin saya juga mengalami itu dan menghancurkan sisa hidup saya."

Tiger Sun mengaku tidak mendapatkan diskriminasi dari sesama pejuang yang melawan ISIS. Bahkan, dia merasa diperlakukan sama layaknya pejuang laki-laki.

"Orang yang berada di samping kita bisa laki-laki atau perempuan, tidak ada bedanya. Mereka prajurit. Tidak sekali pun saya merasa dilecehkan, dijadikan obyek seksual, atau merasa bahaya saat berada di tengah laki-laki," tuturnya.

Setelah empat bulan berada di Suriah, Tiger Sun kemudian pulang ke Kanada. Kakinya dianggap tidak lagi kuat menahan beban yang dibawanya. Dia juga mengalami malanutrisi selama berada di Suriah. Tetapi, niatnya untuk kembali ke Suriah tetap membara.

"Saya cinta YPJ dan teman-teman baru saya di sana. Saya cinta rakyatnya dan khawatir akan teman-teman saya. Tiba-tiba saja saya merasa senang bertempur di sana."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com