Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Yunani Saat Ini Ada Barang, tetapi Tidak Ada Uang

Kompas.com - 02/07/2015, 05:23 WIB

KOMPAS.com
 — Setelah sempat terjadi pembelian secara besar-besaran di berbagai toko swalayan di Yunani pada pekan lalu, konsumen kini tidak kesulitan lagi mendapatkan kebutuhan pokok. Walau demikian, daya beli merosot.

Warga memborong barang-barang di tengah kekhawatiran bahwa kelangkaan akan terjadi seiring memburuknya krisis keuangan di Yunani.

Demikian pengamatan Freddy Naibaho, seorang warga negara Indonesia yang telah tinggal di ibu kota Yunani, Athena, selama 14 tahun terakhir.

"Sabtu lalu, orang khawatir. Memang orang-orang di supermarket sampai lama antre. Beberapa supermarket kosong barangnya. Namun, sampai saat ini, kekhawatiran kekosongan barang hampir tidak ada.

"Barang ada, tetapi daya beli orang berkurang karena uang tidak ada," tuturnya kepada wartawan BBC Indonesia, Rohmatin Bonasir.

Penarikan dibatasi

Kondisi itu terjadi setelah Pemerintah Yunani dililit utang besar dan baru saja dinyatakan gagal membayar utang kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Utang sebesar 1,6 miliar euro atau setara Rp 22 triliun tersebut jatuh tempo pada Selasa (30/6/2015) malam waktu setempat.

Sebagai bagian dari langkah pencegahan pelarian modal, pihak berwenang membatasi jumlah uang yang boleh ditarik nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM).

Jika sebelumnya nasabah boleh menarik maksimum 60 euro atau sekitar Rp 884.000 per hari, jumlah itu kini dikurangi lagi.

"Hari ini (1 Juli 2015) ada lagi perubahan karena uang pecahan 20 euro berkurang di stok, makanya sekarang dikurangi lagi, boleh mengambil 50 euro," kata Freddy Naibaho.

Pada umumnya, menurut Freddy, masyarakat tetap khawatir akan nasib Yunani karena terjadi kebuntuan antara pemerintah dan para kreditor internasional untuk mengatasi krisis di negara tersebut.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan siap menerima sebagian besar syarat yang ditetapkan oleh pihak kreditor terhadap pemberian bantuan kepada Yunani.

Syarat-syarat yang tercantum dalam proposal kreditor rencananya akan ditentukan oleh rakyat Yunani melalui referendum pada Minggu (5/7/2015).

Tsipras kembali menyerukan agar rakyat memilih "tidak" atau menolak proposal para pemberi pinjaman.

Bila mayoritas rakyat memilih menolak, Yunani dikhawatirkan akan keluar dari zona negara-negara pengguna mata uang tunggal euro.

Namun, perdana menteri buru-buru menepis kekhawatiran itu dan menyebut orang-orang yang mengembuskan kabar seperti itu sebagai "para pembohong".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com