Meski ribuan orang etnis Rohingya meninggalkan Myanmar dengan menggunakan kapal-kapal kayu ke berbagai negara di Asia Tenggara untuk lari dari kemiskinan dan diskriminasi, sejauh ini Aung San Suu Kyi belum berkomentar.
Dalai Lama mengatakan, Suu Kyi harus berbicara menanggapi masalah ini sekaligus memberikan pembelaan untuk etnis Rohingya. Dalai Lama menambahkan, dia sudah dua kali meminta Suu Kyi secara personal sejak 2012, saat kekerasan sektarian di negara bagian Rakhine pecah.
"Sangat menyedihkan. Dalam kasus Myanmar, saya harap Aung San Suu Kyi sebagai peraih Nobel bisa melakukan sesuatu," kata Dalai Lama, saat diwawancarai harian The Australian, Kamis (28/5/2015).
"Saya bertemu dengan dia (Suu Kyi) dua kali, pertama di London dan kemudian di Republik Ceko. Saat itu saya membicarakan masalah ini dan dia mengatakan dirinya menghadapi sejumlah masalah yang sangat rumit. Meski demikian, saya merasa dia bisa melakukan sesuatu," lanjut Dalai Lama yang pekan depan akan berkunjung ke Australia itu.
Dalai Lama, yang juga adalah seorang pengungsi, menambahkan, seruan yang diberikannya untuk membantu etnis Rohingya sejauh ini jauh dari memadai.
"Seruan saja tak cukup. Ada yang salah dengan cara berpikir umat manusia saat ini. Tampaknya, kita mulai kehilangan rasa prihatin atas kesengsaraan orang lain," tambah dia.
Masalah etnis Rohingya muncul ke permukaan awal bulan ini setelah ribuan warga Rohingya, bersama para migran Banglades, diselamatkan beberapa negara Asia Tenggara setelah terkatung-katung di lautan.
Tujuan favorit para pengungsi Rohingya adalah Malaysia. Sebagian besar dari mereka menggunakan perahu untuk masuk ke wilayah Thailand lalu dilanjutkan dengan jalan darat menuju wilayah utara Malaysia.
Lebih dari 3.500 migran Rohingya dan Banglades tiba di Thailand, Malaysia, dan Indonesia dalam beberapa pekan terakhir. Sementara ribuan orang lainnya masih terperangkap di perahu-perahu di tengah lautan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.