Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2015, 19:01 WIB
EditorErvan Hardoko
DHAKA, KOMPAS.com — Pemerintah Banglades berencana memindahkan ribuan pengungsi etnis Rohingya yang sudah beberapa tahun menghuni beberapa kamp di perbatasan dengan Myanmar ke sebuah pulau. Demikian keterangan seorang pejabat Banglades, Rabu (27/5/2015).

Kepala Badan Urusan Pengungsi Banglades Amit Kumar Baul mengatakan, pemerintah negeri itu tengah mempersiapkan Pulau Hatiya di Telung Bengala sebagai tempat menampung para pengungsi Rohingya.

"Pemindahan kamp-kamp pengungsi Rohingya sudah pasti akan dilakukan. Sejauh ini, sejumlah langkah informal sudah diambil sesuai dengan instruksi perdana menteri," ujar Baul.

Di Banglades, kini tercatat 32.000 orang pengungsi Rohingya yang ditempatkan di dua kamp pengungsi di sebelah tenggara kota Cox's Bazar yang berbatasan dengan Myanmar.

Cox's Bazar adalah salah satu tujuan wisata terkemuka di Banglades. Karena itu, kata Baul, pemindahan pengungsi Rohingya sangat terkait dengan masalah pariwisata di kota itu.

Rencana pemindahan lokasi pengungsi ini ditentang para pengungsi Rohingya. Seorang pemimpin pengungsi mengatakan, pemindahan itu akan membuat kehidupan mereka akan jauh lebih buruk.

"Kami ingin pemerintah (Banglades) dan organisasi internasional untuk menyelesaikan masalah kami di sini," kata Mohammad Islam, seorang pemimpin komunitas di salah satu kamp pengungsi itu.

Kabar rencana pemindahan pengungsi Rohingya itu muncul beberapa hari setelah PM Sheikh Hasina mengecam para pengungsi ekonomi Banglades sebagai orang "berpenyakit mental" dan mencoreng nama negara di mata dunia internasional.

Pulau Hatiya adalah sebuah pulau yang terletak di wilayah utara Teluk Bengala di muara Sungai Meghna, Banglades. Pulau ini memiliki luas 371 kilometer persegi, berpenduduk padat, dan kerap diterjang badai serta gelombang laut yang besar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com