Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Diterjang Hawa Panas, Ribuan Ekor Monyet Menderita

Kompas.com - 27/05/2015, 16:52 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Gelombang udara panas yang tengah menerjang India sejauh ini sudah menewaskan sedikitnya 1.000 warga negeri itu. Namun, udara panas yang di beberapa tempat mencapai suhu 50 derajat celsius itu tidak hanya menyengsarakan manusia, tetapi juga membuat ribuan ekor monyet kelimpungan.

Di kuil Galtaji di kota Jaipur, negara bagian Rajashtan, sekelompok monyet ekor panjang tertangkap kamera tengah berenang di sebuah kolam keramat untuk mendinginkan tubuh mereka.

Di beberapa lokasi lain, terlihat para turis memberikan air mineral yang mereka bawa untuk para monyet yang kepanasan dan kehausan.

Badan meteorologi India memperkirakan, udara panas ini akan terus terjadi setidaknya hingga Kamis (28/5/2015). Namun, saat itu diprediksi angin topan dan badai pasir akan melanda India.

Gelombang panas dalam beberapa hari terakhir menerjang sejumlah kota di India. Wilayah paling parah terdampak bencana ini adalah wilayah selatan negeri itu.

Di Hyderabad, ibu kota negara bagian Andhra Pradesh, sebanyak 551 orang dipastikan meninggal dunia akibat udara panas dalam sepekan terakhir. Suhu 45 derajat celsius juga terjadi di New Delhi yang membuat aspal jalanan meleleh yang memicu kemacetan lalu lintas.

Suhu udara di Hyderabad yang mencapai 50 derajat celsius membuat jalanan kota itu lengang, terutama setelah pemerintah mengimbau agar warga tak berada di luar rumah, terutama pada siang hari.

Sementara itu, di kota Kalkuta, para pengemudi taksi menolak mengantar penumpang antara pukul 10.00 hingga 16.00 setelah dua pengemudi taksi tewas akibat sengatan hawa panas ini.

"Selama beberapa hari, angin panas terus datang. Saya menderita diabetes, tak memiliki suami atau anak laki-laki sehingga saya harus tetap berjualan demi hidup," kata P Gangamma (65), pedagang kaki lima yang tetap berjualan di tengah udara panas itu.

Di negara bagian Telangana yang berbatasan dengan Andhra Pradesh, sebanyak 231 orang meninggal dunia pekan lalu saat suhu udara di wilayah itu mencapai 48 derajat celsius. Sementara itu, 11 orang tewas di negara bagian Odessa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com