Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia dan Malaysia Ajukan Syarat untuk Tampung Pengungsi Rohingya

Kompas.com - 20/05/2015, 18:38 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Pemerintah Indonesia dan Malaysia menyatakan siap menampung para pengungsi dan pendatang yang terapung-apung di laut asalkan mereka ditempatkan di negara ketiga atau dipulangkan dalam waktu satu tahun.

Kedua negara juga sepakat untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada sekitar 7.000 migran yang saat ini masih berada di laut.

"Kami sepakat untuk menawarkan penampungan sementara asalkan proses penempatan di negara lain dan pemulangan dilakukan dalam waktu satu tahun oleh komunitas internasional."

Pernyataan bersama itu dikemukakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman seusai menggelar perundingan tripartit dengan Menlu Thailand Jenderal Tanasak Patimapragorn mengenai pengungsi di Putrajaya, Malaysia, Rabu (20/5/2015).

"Detailnya akan kita bicarakan. Pertemuan ini membahas kebijakan," kata Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi.

Pertemuan tripartit digelar menyusul kedatangan pengungsi asal Banglades dan Myanmar di Provinsi Aceh, Indonesia, serta Pulau Langkawi, Malaysia, dalam 10 hari terakhir.

Thailand tidak ikut serta dalam kesepakatan menampung sementara pengungsi dengan alasan kondisi dalam negeri tidak memungkinkan seperti disampaikan Menlu Malaysia.

Sejauh ini Myanmar menolak disalahkan atas persoalan pengungsi Rohingya yang dianggap sebagai pendatang dari Banglades. Adapun untuk migran Banglades, para pejabat negara itu telah mengatakan akan memulangkan mereka.

Rombongan ketiga

Selagi Indonesia, Malaysia, dan Thailand berunding, rombongan ketiga pengungsi mendarat di Kecamatan Julok, Aceh Timur.

Sadikin, seorang petugas SAR di Aceh Timur, mengatakan, rombongan kali ini mencakup 433 orang pengungsi. Mereka terdiri dari 293 pria, 70 wanita, dan 70 anak-anak. Sebanyak 29 di antara mereka dibawa ke rumah sakit karena mengalami cedera ringan.

"Mereka saat ini ditempatkan di mushala setempat dan dalam proses pemindahan ke Kota Langsa," kata Sadikin kepada BBC Indonesia.

Secara terpisah, Camat Julok, Zainuddin, mengatakan, para pengungsi diselamatkan para nelayan Aceh di perairan berjarak 25 mil dari pantai Desa Simpang Hee.

Padahal, TNI telah melarang para nelayan yang beroperasi di wilayah Aceh untuk menjemput dan membawa pengungsi yang terjebak di laut ke wilayah Indonesia. "Mereka sudah diberi makan dan kini sedang didata asal dan data pribadi mereka," kata Zainuddin.

Dengan kehadiran 433 orang pengungsi ini, berarti telah ada tiga rombongan yang terdampar di Aceh sejak 10 Mei lalu. Rombongan pertama yang datang pada 10 Mei lalu berjumlah sedikitnya 500 orang. Selang lima hari kemudian, sebanyak 210 pengungsi asal Myanmar dan 395 orang dari Banglades mendarat di Pantai Langsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com