Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biro Jodoh di India Khusus Layani Janda dan Duda

Kompas.com - 11/05/2015, 14:39 WIB

Biro perjodohan dapat memanen secara besar-besaran bila mendapatkan akses pada data sebanyak itu.

Data resmi tingkat perceraian tidak tersedia di India, tetapi para ahli mengatakan bahwa sekitar 13 dari 1.000 pernikahan berakhir dengan perceraian. Di Amerika Serikat, jumlahnya mencapai 500 kasus dari 1.000 penikahan.

Tidak terdapat pencatatan pusat mengenai data perceraian, namun pejabat di pengadilan keluarga mengatakan jumlah permohonan cerai di kota-kota besar di India meningkat dalam lima tahun terakhir.

Untuk mengambil untung dari fenomena tersebut, situs biro jodoh di India bahkan telah menambahkan portal khusus bagi mereka yang berpisah atau bercerai dan menyediakan layanan khusus seperti penjelasan produk lewat telepon, manajemen portofolio dan follow-up rutin.

Bharat Matrimony, perusahaan terbesar dalam bisnis biro jodoh daring, menjalankan sebuah situs terpisah untuk mereka yang bercerai. Divorcee Matrimony, nama situs itu, mencatat sekitar 70 persen pelanggan ialah janda atau duda yang ingin dijodohkan.

Mendapatkan data

Ketika ditanya apakah situs mereka telah menerima data perceraian dari pengadilan atau pernah bekerja sama dengan pengacara perceraian, pendiri sekaligus direktur biro Divorcee Matrimony, Murugavel Janakiraman, mengatakan, “Kita tidak bekerja dengan orang luar namun ide itu sangat menarik.”

Beberapa biro jodoh menyangkal tuduhan bekerja sama dengan agen luar, beberapa lainnya menolak menjawab pertanyaan saya.

Saya tidak ingin membuang energi dengan membawa biro jodoh ke pengadilan, karena tidak terdapat undang-undang perlindungan data pribadi di India.

Saya akan mengabaikan penjaja jasa perjodohan karena saya tidak lagi percaya pada kesucian perkawinan.

Perkawinan sekarang adalah seperti perjanjian bisnis yang akan dijalankan tanpa emosi dan dibantu oleh seorang yang tidak dikenal yang duduk di kantor biro jodoh online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com