Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

80 Tahun Hilang, Uang Kertas Pertama Australia Terselip di Perpustakaan Nasional

Kompas.com - 05/05/2015, 17:03 WIB
CANBERRA, KOMPAS.com — Perpustakaan nasional Australia menemukan kembali uang kertas pertama negeri itu yang diduga hilang sejak 80 tahun silam. Ternyata, uang itu ditemukan di dalam arsip perpustakaan nasional di ibu kota Canberra.

Uang kertas dengan nomor seri P000001 merupakan uang kertas pertama yang menggunakan lambang negara Australia, "The Australian Coat of Arms". Meskipun menjadi benda penting bagi sejarah Australia, uang kertas ini ditemukan secara tidak sengaja.

Penemuan itu berawal dari kedatangan seorang penjual koin, yang hendak menjual koleksi uang koin pertama Australia senilai 10 shilling itu ke perpustakaan. Penjual koin ini mengingatkan mereka bahwa dia menduga uang kertas pertama Australia ada di dalam koleksi perpustakaan nasional.

Keterangan ini kemudian memicu pencarian besar-besaran di gudang arsip perpustakaan nasional.

"Jumlah koleksi naskah di gudang kita setidaknya mencapai 12.000 item koleksi dan beberapa dari koleksi itu diletakan di dalam satu kotak tersendiri. Sementara itu, koleksi lainnya ada yang disimpan di dalam ratusan kotak atau bahkan seribuan benda," kata kurator Kylie Scroope.

"Lokasi pertama yang kami cari adalah di dokumen pribadi mantan Perdana Menteri Andrew Fisher," katanya.

"Kami tahu PM Fisher memiliki keterkaitan dengan pengadaan mata uang ini dan kemudian juga pencetakannya," ujar Kylie.

Namun, ternyata pencarian di koleksi Fisher tidak membuahkan hasil sehingga pencarian diperluas ke semua koleksi naskah lainnya.

"Pencarian dilakukan dengan menggunakan katalog perpustakaan untuk mencari koleksi apa pun yang memiliki deskripsi, yang memiliki referensi pada uang kertas tersebut," kata Kylie.

Akhirnya, uang kertas pertama Australia itu berhasil ditemukan di dalam koleksi yang menyebutkan menyimpan spesimen uang kertas.

"Pemahaman saya, uang kertas itu sudah diedarkan dan mereka memproduksi spesimen sebagai contoh utama dari uang kertas pertama tersebut," katanya.

"Namun, catatan Fisher sebenarnya bukan spesimen uang kertas dan Fisher tidak memberikan catatan kalau itu merupakan uang kertas pertama Australia di dalam deskripsi katalog tersebut," ujarnya.

Desain sederhana

Scroope mengatakan, desain uang kertas pertama Australia itu cukup sederhana. "Uang kertas itu bertuliskan kata-kata uang kertas 1 poundsterling Persemakmuran Australia," katanya.

"Salah satu hal yang aneh pada uang kertas itu adalah adanya keterangan kalau si pembawa uang dapat mengganti uang itu dengan satu pon emas di Departemen Keuangan," ujarnya.

Scroope mengatakan, untuk sementara ini, nilai dari uang kertas pertama Australia itu tidak diketahui. Namun, menurut dia, nilainya tidak kurang dari 1 juta dollar.

"Berdasarkan penjualan item sebanding dengan kelangkaan yang sama dan asalnya serta usianya, kami berharap uang kertas itu nilainya dapat mencapai lebih dari 1 juta dollar," ujar dia.

Uang kertas satu pound itu diajukan ke PM Andrew Fischer oleh Departemen Keuangan pada tahun 1913. PM Fischer menyimpannya hingga 1927, saat ia menyerahkannya kekuasaannya kepada Perdana Menteri Stanley Bruce untuk disumbangkan ke perpustakaan parlemen.

"Perpustakaan parlemen dan perpustakaan nasional kemudian digabungkan," kata Scroope.

Meskipun uang kertas itu telah disumbangkan ke Arsip Nasional Australia, keberadaan uang kertas pertama Australia itu tidak banyak diketahui hingga 80 tahun kemudian.

Namun, Scroope mengatakan seseorang pasti telah menemukan uang kertas itu di arsip perpustakaan nasional dan menempatkannya ke dalam kotak penyimpanan dalam kurun waktu 30 tahun terakhir.

Uang kertas pertama Australia itu menurut rencana akan ditunjukkan ke publik di perpustakaan nasional mulai pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com