Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Peringatkan Ancaman Teror terhadap Orang Yahudi di Tunisia

Kompas.com - 03/05/2015, 10:12 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com — Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Sabtu (2/5/2015), mengatakan bahwa Israel mendapat informasi tentang "ancaman nyata" serangan teror terhadap sasaran Yahudi atau Israel di Tunisia.

Namun, Pemerintah Tunisia dengan cepat membantah klaim itu. Tunisia mengatakan bahwa tidak ada ancaman tersebut. Seorang pejabat senior di Kementerian Dalam Negeri Tunisia, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan kepada AFP, "Kami tidak punya informasi itu. Tidak ada ancaman seperti itu."

Sebuah pernyataan dari kantor Netanyahu mengatakan, "Informasi menunjukkan bahwa ada rencana serangan teroris terhadap orang Israel atau Yahudi di Tunisia."

Ancaman tersebut, menurut pernyataan Netanyahu, terkait dengan festival Yahudi, Lag BaOmer, yang dirayakan setiap tanggal 7 Mei. Kantor Netanyahu meminta orang-orang Yahudi untuk tidak mengunjungi Tunisia selama festival tersebut.

Ribuan peziarah mengunjungi makam rabi terkenal Lag BaOmer, di pulau wisata Tunisa, Djerba. Di pulau itu terdapat salah satu komunitas Yahudi terakhir di dunia Arab yang masih tersisa. Beberapa ribu orang Yahudi dari Perancis dan Israel melakukan perjalanan ke pulau itu setiap tahun.

Tahun 2002, sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan terhadap sinagoge kuno El Ghriba di daerah itu. Serangan tersebut diduga telah dilakukan kelompok Al Qaeda.

Biro Kontra Terorisme Israel mengatakan bahwa terkait dengan ancaman itu, pihaknya menganjurkan kepada warga Yahudi atau Israel untuk tidak mengunjungi Tunisia.

Namun, pejabat Kementerian Dalam Negeri Tunisia itu berkeras bahwa polisi dan tentara siap untuk menjamin keamanan. "Semua langkah telah diambil ... demi memastikan keberhasilan penziarahan ke El Ghriba," kata pejabat itu.

Tunisia sedang berusaha untuk meyakinkan para wisatawan asing bahwa mereka akan aman. Sebanyak 21 turis tewas dalam serangan kaum militan di Museum Nasional Bardo di Tunis pada Maret lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com