Menurut laporan David Albright dan Serena Kelleher-Vergantini dari Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) yang berbasis di Washington, foto-foto itu juga menunjukkan reaktor yang terletak di kompleks nuklir Yongbyon sudah beroperasi dan Korea Utara tampaknya tengah melakukan renovasi reaktor itu.
Lembaga think tank ini tahun lalu mengatakan, foto-foto satelit yang diambil akhir Agustus hingga September mengindikasikan reaktor nuklir Yongbyon kemungkinan besar telah seluruhnya atau sebagian telah ditutup.
Analisis terbaru ISIS ini muncul pada saat kekhawatiran terkait kemampuan Korea Utara memproduksi peluru kendali dan bom nuklir semakin meningkat.
Para pakar mendasari asumsi mereka ini dari pengamatan terhadap pola lelehan salju di reaktor dan bangunan turbin di Yongbyon. Pola lelehan itu mengindikasikan bahwa terdapat suhu tinggi di dalam bangunan tersebut.
Para pakar juga menunjukkan tanda-tanda air panas yang sedang dikeluarkan dari reaktor di tempat itu.
Korea Utara memiliki fasilitas pengayaan uranium di Yongbyon dan reaktor nuklir di tempat itu pernah digunakan untuk memproduksi plutonium. Kedua materi itu bisa digunakan untuk memproduksi bom atom.
Pada Februari lalu, David Albright menjadi salah satu pakar di Institut AS-Korea yang menyampaikan tiga skenario kemampuan nuklir Korea Utara. Dia memprediksi persediaan senjata nuklir negeri itu bisa terus meningkat hingga 100 buah dalam waktu lima tahun.
Pekan lalu, harian The Wall Street Journal melaporkan bahwa para pakar nuklir China memperingatkan Korea Utara kemungkinan sudah memiliki 20 hulu ledak nuklir dan kemampuannya untuk memproduksi senjata nuklir akan berlipat ganda tahun depan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.