Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2015, 21:47 WIB
EditorErvan Hardoko

MANILA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Senin (20/4/2015), meminta China untuk menghentikan pekerjaan reklamasi yang sedang dilakukannya di wilayah Laut China Selatan yang tengah dipersengketakan.

Jenderal Gregorio Catapang mengatakan "agresivitas" Cina menyebabkan ketegangan di wilayah itu. Komentarnya muncul saat Filipina memulai latihan militer gabungan terbesar dengan Amerika Serikat.

Latihan Balikatan tahun ini melibatkan lebih dari 11.000 personel, yang merupakan latihan terbesar dalam 15 tahun terakhir.

Berbicara di Manila menjelang latihan militer itu, Jenderal Catapang mengatakan kepada para wartawan bahwa bukti-bukti baru reklamasi tanah itu "memberi alasan mendesak untuk memberi tahu seluruh dunia mengenai efek merugikan dari agresivitas China".

Ia mengatakan Filipina percaya bahwa "aktivitas reklamasi besar-besaran China akan menyebabkan ketegangan di antara negara-negara yang mengklaim, bukan hanya karena dapat menghalangi navigasi, tetapi juga karena kemungkinannya digunakan untuk tujuan militer".

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, yang menyebabkan adanya tumpang tindih klaim dengan beberapa negara Asia lain termasuk Vietnam dan Filipina.

Negara-negara itu mengatakan China melakukan reklamasi tanah secara tidak sah di daerah yang diperebutkan untuk membuat pulau buatan dengan fasilitas yang berpotensi untuk digunakan bagi kepentingan militer.

Baru-baru ini, foto-foto satelit yang dirilis lembaga riset Amerika Serikat CSIS menunjukkan pekerjaan reklamasi yang dilakukan China di terumbu karang Mischief yang juga diklaim Filipina.

China membela diri dengan mengatakan pembangunan yang dilakukannya untuk membantu orang-orang yang melakukan pencarian, penyelamatan dan penangkapan ikan.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com