Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/04/2015, 16:51 WIB
EditorErvan Hardoko
BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China dikabarkan tengah menyelesaikan pembangunan landasan di sebuah pulau buatan di wilayah sengketa di Laut China Selatan. Demikian diungkap hasil foto satelit terbaru.

Pulau buatan bernama Fiery Cross itu tak lebih dari sekadar sebuah karang ketika China mulai melakukan reklamasi untuk menjadikannya sebuah pulau pada akhir 2014.

Kini, hasil citra satelit yang diambil pekan lalu oleh DigitalGlobe dan ditampilkan di situs Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington DC memperlihatkan sebuah landas pacu sepanjang 3.110 meter yang sudah hampir rampung pembangunannya.

Setelah selesai dibangun, landas pacu ini bisa didarati hampir semua jenis pesawat terbang yang dimiliki militer China saat ini.

"Sebelum pembangunan landas pacu ini, China kesulitan dalam mengisi ulang bahan bakar untuk mencapai wilayah selatan Laut China Selatan," demikian ungkap CSIS.

Foto satelit yang diambil kurang dari empat pekan lalu itu menampilkan dua bagian landas pacu sepanjang 468 meter dan 200 meter yang masih dalam tahap pembangunan.

Pemerintah China mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan berdasarkan garis batas yang dipublikasikan dalam peta buatan 1940-an, yang kemudian memicu sengketa wilayah dengan beberapa negara Asia Tenggara.

Pulau karang Fiery Cross yang juga menjadi bagian dari sengketa wilayah itu dikenal dengan nama Yongshu di China, Kagitinan di Filipina, dan Vietnam menyebutnya dengan nama Da Chu Thap.

Vietnam, Filipina, dan Malaysia juga mengklaim wilayah yang sama dengan menempatkan pasukan di kepulauan Spratly dan membangun landasan udara di kawasan tersebut sejak 1970-an.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com