Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria India Ingin Jual Ginjal untuk Biaya Pengobatan Obesitas 3 Anaknya

Kompas.com - 16/04/2015, 20:09 WIB
NEW DELHI, KOMPAS.com — Seorang pria India yang miskin mengungkapkan niatnya untuk menjual salah satu ginjalnya untuk membiayai pengobatan untuk tiga anaknya yang menderita obesitas.

Yogita Rameshbhai Nandwana (5), Anisha (3), dan Harsh (18 bulan) diyakini merupakan anak-anak dengan bobot terberat di dunia. Yogita kini berbobot 34 kilogram, Anisha 48 kilogram, dan Harsh 15 kilogram.

Dalam sepekan, ketiga bocah jumbo ini menghabiskan makanan yang bisa digunakan selama satu bulan untuk sebuah keluarga "normal".

Kondisi ini membuat Rameshbhai Nandwana (34), asal Gujarat, pusing tujuh keliling. Pria ini tak punya cukup uang untuk mengatasi masalah kesehatan anak-anaknya itu karena pendapatannya sudah habis untuk kebutuhan sehari-hari.

Di sisi lain, Rameshbhai sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan anak-anaknya yang semakin hari bobotnya terus bertambah.

"Jika anak-anak saya terus tumbuh seperti ini, mereka akan mengalami masalah kesehatan serius. Saya khawatir mereka akan meninggal dunia," ujar Rameshbhai.

Setiap hari, Yogita dan Anisha menyantap 18 roti chapati, 6 kilogram beras, 2 mangkuk besar sayur, 6 bungkus keripik, 5 bungkus biskuit, 12 buah pisang, dan 1 liter susu.

Dengan porsi makan yang begitu besar, rasa lapar mereka tak kunjung terpuaskan. Artinya, sang ibu, Pragna Ben (30), hanya menghabiskan hari untuk menyiapkan makanan bagi anak-anaknya itu.

"Saya memulai hari dengan membuat 30 roti chapati dan 1 kilogram sayur kari pada pagi hari. Selanjutnya, saya terus berada di dapur untuk menyiapkan makanan," ujar Pragna.

"Mereka tak pernah merasa kenyang. Mereka terus minta makan dan akan berteriak-teriak jika terlambat diberi makan. Jadi, saya selalu di dapur mempersiapkan makanan mereka," lanjut Pragna.

Selain tiga anak berukuran jumbo ini, Rameshbhai dan Pragna masih memiliki seorang putri Bhavika (6) dengan bobot tubuh normal, yaitu 16 kilogram. Pasangan ini tak mengetahui penyebab obesitas ketiga anaknya yang lain.

"Saat Yogita lahir, dia sangat lemah dan hanya berbobot 1,5 kg yang membuat kami saat itu sangat khawatir. Jadi, kami memberinya makan banyak pada tahun pertamanya untuk menguatkan tubuhnya. Pada ulang tahun pertama, bobotnya melonjak jadi 12 kg," ujar Rameshbhai.

Kondisi serupa juga menimpa dua anak Rameshbhai lainnya, termasuk putra mereka, Harsh, yang baru berusia 18 bulan.

"Kami mulai mencari bantuan medis dan berkonsultasi dengan sejumlah dokter. Sayangnya, mereka semua menyarankan kami ke rumah sakit besar dan kami tak punya biaya untuk itu semua," kata Rameshbhai.

Pendapatan Rameshbhai dalam sebulan hanya 3.000 rupee atau sekitar Rp 650.000, yang tentunya sangat tak mencukupi untuk menghidupi keluarganya. Rata-rata dalam sebulan Rameshbhai menghabiskan 10.000 rupee hanya untuk makanan anak-anaknya.

"Jika tak punya uang, saya meminjam dari keluarga atau teman. Yang penting, anak-anak saya tidak kelaparan," kata Rameshbhai.

Sementara itu, para dokter setempat yakin anak-anak Rameshbhai menderita sindrom Prader-Willi. Namun, mereka tak memiliki cukup kemampuan untuk menyembuhkan anak-anak itu.

Kondisi genetik langka ini meliputi berbagai gejala, seperti rasa lapar yang terus-menerus, melemahnya fungsi otot, pertumbuhan yang terganggu, dan kesulitan mempelajari sesuatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com