Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Hubungan dengan Kuba, Obama Dikecam Keras

Kompas.com - 13/04/2015, 08:50 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Barack Obama, Minggu (12/4/2015),  telah kembali berada di Washington, setelah pertemuan langsung bersejarah dengan Presiden Kuba Raul Castro dan pertemuan pertamanya dengan Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

Namun pembicaraan dengan Castro di Panama dikritik keras oleh beberapa orang yang ingin menjadi calon presiden dari partai Republik.

Senator Ted Cruz dari Texas, yang ayahnya lahir di Kuba, mengemukakan dalam suatu pernyataan, “melanjutkan kecenderungan merisaukan dari pemerintahan ini, Presiden Obama dalam proses mencapai kesepakatan yang sangat buruk, sekarang dengan diktator komunis Kuba.”

Ia menambahkan, “Pendekatan Presiden Obama memberi Castro persis apa yang mereka inginkan: pelonggaran sanksi ekonomi dan legitimasi di arena internasional. Presiden Obama hari ini mengatakan bahwa pertemuan pertamanya dengan Raul Castro merupakan satu langkah menuju masa depan. Sayangnya, ia membiarkan rakyat Kuba dipenjarakan pada masa lalu.”

Mantan Gubernur Florida Jeb Bush mengatakan di Twitter, “Obama bertemu dengan Castro tetapi menolak bertemu dengan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu.” Ia mempertanyakan mengapa Obama melegitimasi diktator kejam dari rezim penindas.

Pertemuan yang sangat ditunggu-tunggu antara Obama dan Castro di sela-sela KTT Negara-negara Amerika di Panama itu merupakan pertemuan resmi pemimpin kedua negara tersebut dalam kurun lebih dari setengah abad.

Tayangan televisi menjelang pertemuan itu memperlihatkan Obama dan Castro di sebuah ruang pertemuan kecil duduk bersebelahan, dikelilingi staf dan penerjemah.

Saat kemudian berbicara kepada para wartawan, Presiden Obama mengatakan pembicaraan hari Sabtu dapat dijadikan sebagai “titik penentu”, sementara Washington dan Havana berupaya memulihkan hubungan diplomatik secara penuh. Ia juga mengatakan mayoritas rakyat Amerika mendukung pemulihan hubungan dengan Kuba dan bahwa upaya-upaya itu pun mendapat dukungan berlimpah dari rakyat Kuba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com