Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malala Yousafzai Dijadikan Nama Asteroid

Kompas.com - 13/04/2015, 00:09 WIB

KOMPAS.com - Seorang ahli dari Badan Antariksa AS NASA memberi nama Malala Yousafzai untuk asteroid yang ditemukannya pada 2010 lalu. Malala Yousafzai merupakan aktivis remaja yang berkampanye tentang pendidikan bagi anak perempuan di Pakistan, dan ditembak oleh Taliban. Malala juga merupakan seorang pemenang Nobel Perdamaian.

Penghargaan tersebut tidak ada yang mengalahkan, tentu jika dilihat dari ukuran fisiknya. Sebab, batu luar angkasa yang diberi nama Malala itu memiliki luas empat kilometer dan berwarna hitam.

Terletak di sabuk asteroid utama antara Mars dan Yupiter, asteroid Malala mengelilingi matahari setiap lima setengah tahun.

NASA Asteroid Malala

Penghargaan yang tidak biasa tersebut itu diusulkan oleh Amy Mainzer dari Badan Antariksa AS NASA, yang menemukan batu dikenal dengan nama 316201 pada 2010 silam.

Dalam peraturan Persatuan Astronomi Internasional, Mainzer memiliki hak untuk memberi nama asteroid. Dia pun memutuskan untuk memberikan penghargaan kepada Malala yang berusla 17 tahun.

Dalam Blog Yayasan Malala, Mainzer menulis bahwa dia ingin langkah ini dapat memberikan inspirasi kepada perempuan muda.

"Kami sangat membutuhkan kekuatan otak dari orang-orang cerdas untuk menyelesaikan masalah kemanusiaan yang sangat rumit".

Pada Oktober 2012, Malala ditembak ketika dia menumpang bus sekolah di Bukit Swat, Pakistan. Dia dikenal setelah tampil dalam sebuah dokumenter BBC mengenai kehidupan di bawah kekuasaan Taliban yang mengekang hak perempuan dan pendidikan.

Setelah menjalani perawatan di Inggris, Malala menjadi sensasi dunia dan berbicara di depan sidang PBB dan sejumlah negara untuk mengkampanyekan hak pendidikan. Dia meraih penghargaan Nobel Perdamaian atas upayanya, bersama dengan pejuang hak anak di India, Kailash Satyarthi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com