Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Bunuh Anak dengan Garam Overdosis demi Raih Perhatian di Medsos

Kompas.com - 09/04/2015, 11:55 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com — Lacey Spears, seorang ibu di pinggiran kota New York, AS, yang menulis blog tentang masalah keibuan, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara karena membunuh anak laki-lakinya sendiri dengan memberi garam overdosis agar dia bisa mendapat perhatian di media sosial terkait penyakit misterius putranya itu.

Hukuman yang dijatuhkan pada Spears (27 tahun), yang mencatat penyakit anaknya yang berusia 5 tahun di blog pribadi bernama Garnett's Journey dan media sosial lainnya, lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut hukuman maksimal 25 tahun.

"Dengan tidak menjatuhkan hukuman maksimal, saya menunjukkan sesuatu yang Anda tidak tunjukkan kepada anakmu, yaitu belas kasih," kata Hakim Robert Neary di Westchester County Courthouse di Valhalla.

Juri telah memutuskan Spears bersalah atas pembunuhan tingkat dua terkait kematian Garnett tahun 2014 di Westchester Medical Centre.

Asisten jaksa wilayah Doreen Lloyd menjelaskan, Garnett merupakan anak yang sehat dan normal. Penyakit yang dideritanya justru telah disebabkan oleh ibunya, yang akhirnya membunuhnya dengan memberikan garam berdosis mematikan ke dalam selang pemberi makanan untuk anak itu yang dirawat di rumah sakit. Hal itu dilakukan sang ibu sambil menulis blog dan mem-posting sejumlah foto ke Facebook.

"Dia terus memotretnya sebagai seorang anak yang sakit demi kebutuhannya yang aneh untuk mendapatkan perhatian. Dia menggunakan selang pemberi makanan itu sebagai senjata untuk membunuhnya," kata Lloyd. "Garnett Spears seharusnya berada di sekolah hari ini, tetapi dia tidak berada di sana karena ibunya telah membunuhnya."

Para pengacara Spears, yang meminta hukuman penjara minimal 15 tahun dan mengajukan permohonan banding, mengatakan, Spears tidak bersalah dan menyalahkan pihak rumah sakit karena telah melakukan kelalaian.

Spears, yang tinggal di Chestnut Ridge, sekitar 50 kilometer sebelah utara New York City, menolak permintaan hakim untuk membuat pernyataan akhir. Ia berdiri dengan pergelangan tangannya diborgol ke belakang.

Hakim menggambarkan dia sebagai orang dengan sakit mental dan mengidentifikasi kondisinya dengan Munchausen by proxy syndrome, sebuah kondisi di mana seorang pengasuh mengarang masalah medis untuk seseorang yang berada dalam perawatan mereka.

"Kejahatan Anda tidak terselami kekejamannya. Bagaimana mungkin seorang ibu bisa memperlakukan anaknya sedemikian tidak berperasaan, tidak manusiawi?" kata hakim.

Menurut berkas pengadilan, Spears mengatakan kepada para penyelidik bahwa putranya, yang ayahnya tewas dalam sebuah kecelakaan mobil, menderita masalah medis mematikan, penyakit crohn dan penyakit celiac, hingga kelainan telinga.

Anak itu telah dirawat di rumah sakit dengan gejala gastrointestinal (penyakit terkait dengan lambung dan usus) yang menurut para jaksa telah disebabkan oleh ibunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com