Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghormatan Terakhir bagi Lee Kuan Yew

Kompas.com - 29/03/2015, 14:59 WIB
KOMPAS.com — Warga Singapura memberikan penghormatan terakhir bagi pendiri negeri itu dalam suatu upacara yang dihadiri oleh banyak pemimpin dunia, termasuk Presiden Joko Widodo.

Perdana Menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, anak sulung dari seorang imigran asal Semarang, Jawa Tengah, wafat pada hari Senin (23/3/2015) dalam usia 91 tahun.

Kendati hujan turun mengguyur negeri pulau itu, puluhan ribu orang berjajar di jalanan untuk menyaksikan peti jenazah Lee Kuan Yew, yang dibawa dalam suatu prosesi dari gedung parlemen.

Sesudah upacara kenegaraan yang dihadiri para pemimpin berbagai negara, jenazah Lee Kuan Yew akan dikremasi dalam suatu upacara khusus keluarga.

Media lokal melaporkan, lebih dari setengah juta orang, atau 12 persen dari penduduk Singapura, menyampaikan penghormatan kepada jenazah Bapak Bangsa Singapura itu di gedung parlemen, sementara 850.000 orang lainnya mengunjungi lokasi peletakan karangan bunga.

BBC INDONESIA Presiden Jokowi dan PM Australia Tony Abbot di sela upacara penghormatan terakhir.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, yang juga anak dari Lee Kuan Yew, dalam euloginya mengatakan bahwa ayahnya "telah mempersembahkan diri bagi Singapura sepanjang hidupnya".

Prosesi dimulai pukul 12.30 (13.30 WIB) ditandai dengan diberangkatkannya jenazah Lee Kuan Yew dari parlemen di atas kereta artileri.

Tembakan meriam 21 kali dilepaskan, bergema ke seluruh kota, iring-iringan pun bergerak memasuki kawasan bisnis dan Tanjong Pagar, kawasan dermaga yang merupakan daerah pemilihan yang diwakili Lee Kuan Yew sepanjang kehidupan politiknya.

Jet-jet militer terbang rendah dan dua kapal Angkatan Laut Singapura berlayar melintasi Marina Bay, proyek konservasi air raksasa yang dipelopori Lee Kuan Yew.

Upacara penghormatan terakhir akan berlangsung pukul 14.00 (15.00 WIB) di sebuah pusat kebudayaan, dihadiri para pemimpin dunia, seperti Presiden Indonesia Joko Widodo, PM Jepang Shinzo Abe, PM Australia Tony Abbott, PM India Narendra Modi, Pemimpin Parlemen Inggris William Hague, dan mantan Presiden AS Bill Clinton.

Singapura akan melakukan hening cipta selama satu menit sebelum menyanyikan "Majulah Singapura", lagu kebangsaan negeri itu.

Selanjutnya, kremasi jenazah Lee Kuan Yew akan dilakukan dalam upacara keluarga yang tertutup di Krematorium Mandai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com