Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina Kecam Warga Israel yang Menangkan Netanyahu dalam Pemilu

Kompas.com - 18/03/2015, 19:41 WIB
RAMALLAH, KOMPAS.com - Palestina mengkritik warga Israel yang kembali memilih dan memenangkan partai sayap kanan Likud yang mengusung PM Benyamin Netanyahu. Palestina menyebut warga Israel lebih memilih "pendudukan dan pembangunan permukiman" ketimbang perundingan damai.

"Israel memilih jalur rasisme, pendudukan dan pembangunan permukiman serta tidak memilih jalur negosiasi dan kemitraan dengan kami (Palestina)," kata seorang pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Abed Rabbo.

Dalam pemilihan umum untuk memiliki 120 angota parlemen yang digelar Selasa (17/3/2015), partai Likud mengalahkan rival utamaya partai Zionist Union yang berhaluan kiri-tengah dengan 30 kursi melawan 24 kursi.

"Kami menghadapi masyarakat Israel yang dijangkiti rasialisme, kebijakan pendudukan dan pembangunan permukiman. Di hadapan kami kini terbentang jalan yang panjang dan sulit perjuangan melawan Israel," ujar Abed Rabbo.

"Kami harus menyelesaikan langkah kami yaitu menghentikan kerja sama keamanan (dengan Israel) dan pergi ke pengadilan kriminal internasional untuk melawan permukiman dan kejahatan perang Israel di Gaza," lanjut Abed Rabbo.

Hubungan Israel dan Palestina memburuk dengan cepat sejak pembicaraan damai antara Presiden Mahmoud Abbas dan PM Benyamin Netanyahu yang disponsori AS, kandas pada April tahun lalu.

Kandasnya pembicaraan damai itu kemudian diikuti serangkaian kekerasan di Jerusalem, perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza dan langkah Palestina mengadukan Israel ke PBB dan pengadilan kriminal internasional di Den Haag.

Dalam tahap terakhir kampanyenya, Netanyahu menegaskan jika dia terpilih kembali maka dia menjanjikan negara Palestina merdeka tak akan pernah terbentuk. Pernyataan ini sekaligus mengingkari dukungannya terhadap solusi dua negara yang pernah dilontarkannya pada 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com