Ketika menyandang status Miss Indonesia dan ikut serta di ajang Miss World 2006, dia sibuk terlibat di Unicef untuk melakukan penyuluhan tentang pentingnya imuninasi campak saat bayi. Dia bahkan sempat mendapat sebutan "Ratu Campak" karena keaktifannya dalam mengampanyekan imunisasi campak bagi bayi.
Ia menikah pada 2008 dengan seorang dokter lulusan Filipina. Saat ini, ia tinggal di Colby, Kansas, Amerika Serikat.
Kini, ia resmi menjadi warga negara AS dan telah menjadi bagian dari US Army. Namun, ia tetap kangen Manado dan sangat ingin pulang kampung untuk bertemu keluarganya. Ia masuk US Army pun karena ingin mencari jalan untuk pulang kampung.
Hal itu dikemukakan Kristy kepada Tribun Manado dalam wawancara melalui Facebook pada Kamis (12/3/2015). Saat wartawan Tribun Manado, David Kusuma, memperkenalkan diri dan menyampaikan pesan ingin berwawancara melalui Facebook, ia menjawab dengan menggunakan campuran bahasa Indonesia dan Manado.
"Boleh skali David. Tunggu neh qt baru bangun, mo ba siap dulu. Untuk sekarang ini kalo ada pertanyaan lain silakan," tulis Kristania di fasilitas pesan Facebook.
Berikut petikan lengkap wawancara itu. Sejumlah jawaban dalam bahasa Manado telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Bagaimana ceritanya Kristy bergabung dengan militer Amerika Serikat?
Wah, panjang sekali sejarahnya. Singkatnya, saya di sini (AS) sudah hampir delapan tahun dan belum pernah pulang (ke Manado). Sebelum masuk US Army, status saya di AS sebagai student visa dan harus kuliah terus dan kuliah di sini mahal sekali.
Jadi, masuk Army lewat MAVNI (Military Accsesion Vital to The National Interest) program. Itu untuk orang-orang yang sekolah di sini paling kurang dua tahun. Begitu lulus Army, langsung citizen (warga negara AS), jadi tidak susah-susah pikir kuliah terus.
Almarhum papa saya meninggal tahun 2011 dan saya tidak pulang untuk melihatnya. Selain itu, karena saya kangen sekali sama papa, saya ingin menghidupkan legacy (warisan) papa (almarhum ayah Kristy merupakan purnawirawan Angkatan Laut di Indonesia).
Opa saya dari papa juga berkarier di kepolisian. Jadi, saya yang teruskan legacy keluarga. Kalau papa masih hidup, pasti dia lebih bangga. Selain itu, saya dari dulu suka masuk militer.
Artinya, almarhum papa yang jadi motivasi?
Yang menjadi motivasi ya tentu saja almarhum papa dan keberadaan saya di sini. Masuk Army supaya boleh cepat pulang ke Manado.