"Kami berharap 4.000-an orang akan mengikuti aksi ini. Kami sudah meminta semua paroki di kota ini untuk ikut serta dalam unjuk rasa," kata D'Souza.
"Kami juga berharap warga biasa ikut berpartisipasi dan menunjukkan solidaritas untuk korban (pemerkosaan)," tambah D'Souza.
Uskup Agung Kalkuta menekankan bahwa unjuk rasa itu bukan ditujukan untuk mengecam partai politik tertentu terkait kasus pemerkosaan itu.
Para pastor dan pemimpin umat Kristen India menuding kelompok-kelompok agama garis keras, yang semakin kuat setelah PM Narendra Modi yang berhaluan Hindu nasionalis berkuasa, berada di balik kasus pemerkosaan tersebut.
Sang biarawati, yang identitasnya tak diungkap demi alasan hukum, diserang setelah para perampok menyatroni sebuah sekolah biarawati di Ranaghat, 70 kilometer dari Kalkuta.
Selain memerkosa sang biarawati uzur itu, para perampok juga menggondol uang tunai dan sejumlah barang milik sekolah tersebut.
Biarawati malang itu, yang harus menjalani pembedahan akibat luka-luka yang dideritanya, kini dalam kondisi stabil dan berangsur pulih kesehatannya meski masih dalam perawatan di sebuah rumah sakit di Ranaghat.
Sejauh ini, polisi sudah memeriksa delapan orang terkait kasus itu, tetapi belum menahan satu tersangka pun meski wajah mereka terlihat jelas dalam rekaman CCTV.
Kasus pemerkosaan ini tak hanya menambah panjang deretan kasus serupa di India, tetapi juga menumbuhkan kekhawatiran di kalangan warga minoritas Kristen setelah serangkaian vandalisme dan pembakaran menimpa berbagai fasilitas ibadah di Delhi sejak akhir tahun lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.