Koran pemerintah Granma melaporkan bahwa penipuan itu telah membuat Kuba menderita kerugian hingga Rp 4 miliar.
Jaksa menuduh 19 orang pejabat negara memalsukan pembukuan, kuitansi, dan memerintahkan rute pengiriman untuk mengendalikan pasar gelap telur.
Presiden Raul Castro meluncurkan kampanye anti korupsi pada 2009. Ia menyatakan saat itu bahwa korupsi adalah kanker di negara tersebut.
"Jaringan kriminal" itu berhasil "berkat pengawas yang lalai dan korup, tidak efisien atau gagal memantau mekanisme dan memiliki sifat yang toleran," tulis Granma.
Pemerintah Kuba mengatakan skema penipuan telur itu berlangsung antara Januari dan Oktober 2012. Tidak diketahui kapan pengadilan atas ke-19 pejabat itu akan dilaksanakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.