Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badai Pam Luluh Lantakkan Vanuatu

Kompas.com - 15/03/2015, 02:11 WIB


SYDNEY, KOMPAS.com
- Badai Pam meluluhlantakkan Vanuatu, sebuah negara kepulauan di Samudera Pasifik.

Kerusakan dilaporkan terjadi di mana-mana setelah badai dengan kategori 5 atau maksimum menerjang hampir seluruh wilayah negara tersebut Jumat (13/3/2015) tengah malam waktu setempat.

Badai Pam yang menerjang dengan kecepatan 340 kilometer perjam itu membuat Vanuatu terisolasi, memutuskan komunikasi, dan menebar ancaman haus dan kelaparan.

"Rasanya seperti akhir dari dunia, mirip ledakan bom di tengah kota. Kehancuran di mana-mana dan tidak ada air," kata juru bicara organisasi PBB untuk anak-anak dan pemuda (UNICEF) Alice Clements dilansir Reuters.

Badan bantuan PBB untuk anak-anak itu menyatakan badai seperti ini adalah yang pertama terjadi di Vanuatu dan merupakan salah satu bencana badai terburuk di kawasan Pasifik.

Mereka juga mengatakan bahwa badai di Vanuatu hanya bisa dibandingkan dengan Topan Haiyan yang menghantam Filipina pada 2013 dan menewaskan lebih dari 6.000 orang.

Organisasi kemanusiaan World Vision, jalanan dipenuhi peohonan yang tumbang dan lahan pertanian hancur.

"Pepohonan tumbang bergeletakan di jalanan. Kejadian itu memerlukan pemulihan lama dan berkelanjutan sebab lahan pertanian, yang menjadi sumber utama makanan dan pencaharian penduduk, hancur karena badai ini," kata juru bicara World Vision Chloe Morrison.

Jumlah korban sampai saat ini belum dapat dipastikan. Namun, sedikit-dikitnya diperkirakan delapan orang tewas berdasarkan catatan sejumlah lembaga kemanusiaan.

Direktur kelompok bantuan "Save The Children", Tom Skirrow, mengatakan bahwa Kantor Penanganan Bencana Nasional Vanuatu mengatakan jumlah yang tewas diperkirakan terus bertambah.

Sementara itu, kelompok kemanusiaan di Papua Nugini mengatakan sedikit-dikitnya satu orang akibat badai yang sama.

Citra satelit memperlihatkan badai tersebut melingkupi hampir seluruh wilayah Vanuatu yang membentang sepanjang 2.000 kilometer dengan 83 pulau berpenduduk 260.000 orang di sebelah timur laut Brisbane, Australia.

Saksi mengatakan gelombang laut sangat tinggi dan banjir melingkupi ibu kota Vanuatu, Port Vila, setelah hantaman badai kategori lima tersebut.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan negaranya akan memberikan bantuan apapun yang diperlukan untuk Vanuatu. Begitu juga dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Kepala wilayah kantor PBB untuk Kerja Sama Kemanusiaan Sune Gudnitz menyatakan bahwa PBB akan mengirimkan bantuan dengan pesawat-pesawat militer dari Australia.

Vanuatu merdeka pada tahun 1980 setelah sebelumnya dijajah oleh Prancis dan Inggris. Negara ini merupakan salah satu negara termiskin di dunia dan wilayahnya sangat berpotensi terkena bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan badai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com