Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISIS Penggal Kaum Homoseksual di Irak Utara

Kompas.com - 10/03/2015, 20:18 WIB
BAGHDAD, KOMPAS.com - Kelompok Negara Islam atau ISIS secara terbuka memenggal tiga orang di Irak utara, dua dari mereka karena diduga terlibat tindakan homoseksual. Demikian menurut sejumlah foto yang disebarkan simpatisan kelompok itu di media sosial, Selasa (10/3/2015).

Kelompok militan itu, yang mengontrol wilayah luas di Irak dan Suriah, telah melakukan ratusan eksekusi sejak memberlakukan versi brutal dari hukum Islam. Banyak dari aksi mereka difoto atau direkam untuk kemudian disebarkan di media sosial.

Foto-foto terbaru itu tidak menunjukkan pemenggalan yang diklaim itu dan keaslian foto-foto tersebut pun tidak dapat diverifikasi secara independen.

Serangkaian foto menunjukkan sejumlah pria yang ditutup matanya berlutut di tengah apa yang tampaknya sebuah lingkaran arus lalu lintas dengan kerumunan orang memperhatikan  seorang algojo bertopeng yang berpakaian hitam berdiri dengan dengan pisau panjang yang berkarat. Keterangan yang menyertai foto-foto itu  mengatakan, ketiga orang itu kemudian dieksekusi. Orang yang ketiga dieksekusi terkait tuduhan penghujatan.

Foto-foto tersebut dikatakan telah diambil di provinsi Nineveh, provinsi pertama yang jatuh ke tanggan ISIS dalam serangan kilat Juni lalu, tetapi lokasi pastinya tidak ditentukan.

Pasukan Irak dan milisi sedang bertempur untuk mengusir ISIS. Pertempuran itu mendapat dukungan dari koalisi pimpinan AS dan Iran.

Namun merebut kembali Niniwe dan ibukotanya Mosul menghadapi tantangan besar bagi pasukan Baghdad, karena kaum militan itu telah lebih dari sembilan bulan menancapkan kukunya di daerah itu.

Pasukan Irak melancarkan operasi besar pekan lalu yang bertujuan untuk merebut kembali kota Tikrit yang, jika berhasil, akan menjadi batu loncatan menuju Mosul.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com