Para penyerang membakar sebuah ruangan di seminari Gereja Ortodoks Yunani yang terletak tepat di luar tembok kota tua Jerusalem. Selain itu, para penyerang juga mencoret-coret tembok dengan kalimat hinaan terhadap agama Kristen. Demikian juru bicara kepolisian Israel, Luba Samri.
"Tak ada korban dalam insiden itu dan api berhasil dipadamkan sebelum membuat kerusakan lebih parah," ujar Samri.
Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan, serangan itu sama dengan sebuah deklarasi perang antar-agama. PBB memperingatkan, berbagai serangan terhadap rumah ibadah itu bisa menambah panas kawasan yang sudah bergolak itu.
Sebelumnya, pada Rabu (25/2/2015), sebuah masjid di suatu desa tak jauh dari kota Bethlehem, Tepi Barat, dibakar dan juga ditemukan grafiti dengan kalimat-kalimat anti-Arab.
Kedua insiden penyerangan itu diduga kuat didalangi kelompok ekstremis Yahudi, yang biasanya mengincar warga Palestina atau Arab-Israel. Namun, belakangan ini serangan itu juga menimpa rumah-rumah ibadah Islam dan Kristen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.