Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Majalah Satire "Charlie Hebdo" Kembali Sapa Pembaca

Kompas.com - 26/02/2015, 08:33 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Charlie Hebdo terbit dengan edisi terbarunya, tersedia di kedai surat kabar di seluruh Perancis pada Rabu (25/2/2015).

Di sampul terlihat gambar anjing, Paus yang tampak marah, serta karikatur binatang dari pemimpin konservatif sayap kanan Perancis, Marine Le Pen, dan mantan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy.

Sebelumnya, Charlie Hebdo terbit dengan edisi pertamanya enam pekan lalu pasca-serangan ke kantor redaksi tanggal 7 Januari.

"Ini dia lagi!" bunyi judul di sampul tabloid satire tersebut.

Isu terbaru ini disebut oleh para kolaborator lebih "damai" daripada isu sebelumnya, yang menggambarkan Nabi Muhammad berurai air mata. Tertulis juga pesan dalam majalah itu yang berterima kasih kepada para pendukungnya setelah serangan 7 Januari.

Desain sampul

Kartunis yang menggambar sampul Charlie Hebdo kali ini, Renald Luzier, selamat dari serangan yang menewaskan belasan orang di kantor Charlie Hebdo. Ia lolos karena terlambat datang ke kantor. Serangan Charlie Hebdo disusul dengan dua penembakan lainnya di Paris yang menewaskan lima orang lainnya. 

Delphine Halgand, Direktur Reporters Without Borders (Reporter Tanpa Batas) di AS, mengatakan, Charlie Hebdo harus terus menjadi Charlie Hebdo.

"Saya rasa tim Charlie Hebdo, seperti halnya kita semua, punya tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan provokatif ini, perjuangan humoris bagi kebebasan informasi. Teroris dapat membunuh jurnalis, tetapi mereka tidak dapat membunuh kebebasan kami," kata Halgand.

Gerard Biard, kepala editor baru Charlie Hebdo, mengatakan, bulan ini, mulai 25 Februari, Charlie Hebdo akan kembali mulai terbit seminggu sekali.

Setelah penembakan bulan lalu, Charlie Hebdo merilis edisi baru hanya seminggu setelahnya. Edisi tersebut terjual 8 juta eksemplar. Charlie Hebdo juga kembali memicu protes dari warga Muslim dunia karena sampulnya lagi-lagi menggambarkan Nabi Muhammad.

Sekitar 2,5 juta eksemplar akan diterbitkan untuk edisi terbaru, lebih sedikit dibanding sebelumnya, tetapi masih jauh lebih banyak dibanding sirkulasi sebelum serangan, 60.000 eksemplar per edisi.

Penjualan edisi terbaru

Pada hari Rabu, terlihat penjualan edisi terbaru Charlie Hebdo tidak terlalu mengundang perhatian.

Di sebuah kios surat kabar di stasiun kereta Paris yang sibuk, orang-orang berdatangan untuk membeli Charlie Hebdo. Pemilik kios mengatakan, orang-orang sempat mengantre, tetapi tidak seramai seperti edisi sebelumnya.

Di sebuah kios lain di Paris, pemiliknya mengatakanm tabloid itu terjual perlahan tetapi pasti. "Lebih baik seperti itu," ujarnya. Kalau tidak, seharian ia akan sibuk memberi tahu calon pembeli bahwa Charlie Hebdo terjual habis.

Di Place de la Republique, di pusat kota Paris, warga masih berhenti untuk membaca tulisan di memorial bagi para korban serangan pada Charlie Hebdo.

Di antara para pengunjung adalah Mahfoudh Thahri asal Tunisia dan teman-temannya. Thahri mengatakan, warga Muslim seperti dirinya prihatin dengan apa yang terjadi. Namun, ia tidak akan membeli Charlie Hebdo karena tabloid tersebut mengolok-olok agamanya.

Warga lain, Laure Perucho, mengatakan, ia membeli Charlie Hebdo edisi sebelumnya, tetapi ia belum tahu apakah ia akan membeli edisi kali ini.

"Saya akan terus membeli"

Sylvia Renard, warga Paris lainnya, mengatakan, "Saya membeli edisi Charlie Hebdo pasca-serangan dan saya sangat suka sehingga saya akan terus membeli."

Perucho mengatakan lebih dari sebulan setelah serangan-serangan di Paris, ia merasa seperti peristiwa-peristiwa tersebut tidak pernah terjadi. Tidak ada yang membahasnya lagi. Hanya beberapa orang di Facebook, termasuk dirinya, masih mengusung slogan "Saya Charlie".

Bisa jadi inilah tantangan terbesar bagi Charlie Hebdo. Bukan kemarahan atas komedi satirenya, melainkan ketidakpedulian dan perasaan bahwa serangan 7 Januari itu sudah terlupakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com