Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Muslim dan Yahudi Bersatu dalam Solidaritas "Lingkaran Perdamaian" di Oslo

Kompas.com - 22/02/2015, 14:09 WIB
EditorBayu Galih

OSLO, KOMPAS.com — Lebih dari 1.000 orang membentuk "lingkaran perdamaian", Sabtu (21/2/2015) malam waktu setempat, di luar sinagoge utama di kota Oslo, Norwegia. Gerakan lingkaran perdamaian ini merupakan inisiatif kelompok muda Muslim yang bekerja sama dengan komunitas Yahudi.

Dilansir dari laman Telegraph, Minggu (22/2/2015), acara di ibu kota Norwegia ini digelar sebagai bentuk solidaritas atas terjadinya sejumlah serangan terhadap Yahudi di Eropa. Selain itu, aksi ini juga sebagai bentuk solidaritas dan penolakan terhadap teror yang terjadi di Paris, Perancis, dan penembakan yang terjadi di Denmark, pekan lalu.

Salah satu dari delapan kelompok yang menyelenggarakan aksi ini, Hajrah Arshad, mengatakan bahwa aksi ini untuk memperlihatkan "Islam adalah tentang cinta dan persatuan".

"Kami ingin menunjukkan bahwa Yahudi dan Muslim tidak saling benci," kata Zeeshan Abdullah saat beraksi di depan sinagoge. "Kami tidak ingin seorang individu menjadi gambaran apa itu Islam kepada yang lain. Lebih banyak pencinta perdamaian ketimbang pencinta perang," tambahnya.

Aksi ini juga disertai nyanyian lagu tradisional Yahudi pada akhir hari Sabbath oleh Kepala Rabi Norwegia, Michael Melchior. Lagu itu dinyanyikan di luar sinagoge sebelum peserta aksi mulai bergandengan tangan membentuk lingkaran perdamaian.

Ervin Kohn, pemimpin komunitas Yahudi di Oslo, mengatakan, pertemuan yang dilakukan dalam cuaca dingin dengan temperatur di bawah nol derajat ini sebagai aksi yang unik.

Di sejumlah negara Eropa, insiden anti-Semit memang meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Di Denmark, misalnya, terjadi insiden serangan terhadap sebuah sinagoge di Kopenhagen.

Insiden ini menyebabkan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu meminta kaum Yahudi di Denmark dan sejumlah negara Eropa beremigrasi ke Israel. Tetapi, usulan ini ditolak komunitas Yahudi. (Baca: Warga Yahudi Denmark Tolak Seruan Imigrasi ke Israel)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke