Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2015, 12:51 WIB
EditorEgidius Patnistik
KOMPAS.com - Duta besar Irak untuk PBB, Selasa (17/2/2015), menuduh militan ISIS melakukan genosida, sehari sebelum Dewan Keamanan PBB melakukan rapat darurat menyusul klaim bahwa kaum militan itu membunuh 21 orang Kristen Mesir di Libya.

Duta Besar Mohamed Ali Al-Hakim mengatakan kepada Dewan Keamanan, “Kelompok-kelompok teroris (ISIS) telah menistakan semua nilai kemanusiaan. Mereka telah melakukan kejahatan paling keji terhadap orang Irak, baik terhadap Syiah maupun Sunni, warga Kristen, orang Turkmen, Shabak ataupun Yazidi. Ini adalah kejahatan genosida yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan pengadilan internasional.”

Komentar itu dinyatakan sementara sejumlah laporan muncul bahwa belasan mayat gosong ditemukan di kota Al-Baghdadi, yang minggu lalu direbut militan ISIS.

Dewan Keamanan PBB ditekan untuk mengambil tindakan setelah militan ISIS awal minggu ini merilis video yang menampilkan pemenggalan sejumlah pekerja Kristen Mesir di Libya. Itu adalah pertama kalinya ISIS menayangkan pembunuhan mereka di luar wilayah yang mereka kuasai di Irak dan Suriah.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi menuntut agar PBB mengambil kendali. Hari Selasa, ia meminta Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi untuk intervensi militer internasional di Libya.

Komentar itu diungkapkan dalam wawancara dengan radio Europe 1 di Perancis, sehari setelah pasukan Sissi membalas dengan melancarkan serangkaian serangan udara terhadap militan ISIS di Libya timur.

Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar sidang darurat hari Rabu.

Akibat dualisme pemerintah dan pihak-pihak milisi yang saling berebut kekuasaan, Libya masih dilanda kekosongan kekuasaan dan penegakan hukum empat tahun setelah jatuhnya mantan pemimpin Moammar Khadafy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com