Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan di Chapel Hill Dipicu Pertengkaran soal Lahan Parkir

Kompas.com - 12/02/2015, 18:14 WIB


KOMPAS.COM — Polisi di negara bagian North Carolina, AS, menyatakan, pembunuhan terhadap tiga orang keluarga Muslim di Chapel Hill terjadi setelah pertengkaran soal parkir dekat sebuah universitas.

Tiga korban ditemukan dalam keadaan tewas pada Selasa (10/2/2015) di sebuah kompleks apartemen di luar University of North Carolina, Chapel Hill.

Tidak lama kemudian, pada hari yang sama, polisi menangkap tersangka pelaku bernama Craig Stephen Hicks (46). Pelaku kini menghadapi tuduhan pembunuhan berencana. 

"Penyelidikan awal kami mengindikasikan bahwa motif pembunuhan adalah persengketaan mengenai parkir antar-tetangga. Tersangka bekerja sama dengan para penyelidik dan bila ada informasi lainnya kami akan kemukakan nanti," demikian pernyataan tertulis Kepala Kepolisian Chapel Hill.

Ia mengatakan dalam pernyataan tersebut bahwa polisi memahami kekhawatiran mengenai kemungkinan bahwa ini kejahatan yang dimotivasi kebencian agama. Namun, polisi masih terus menggali semua petunjuk untuk menyelidiki apakah hal tersebut menjadi motif pembunuhan.

Hicks banyak memasang pernyataan anti-agama di media sosial, tetapi pihak berwenang belum dapat memastikan apakah hal itu di balik motif pembunuhan.

Jaksa wilayah Durham Roger Echols mengatakan, ia tidak dapat membahas motif kejahatan. Ketika ditanya apakah Hicks dapat dituntut atas kejahatan bermotif kebencian, ia mengatakan fakta-fakta kasus ini masih dalam penyelidikan.

Nihad Awad, direktur eksekutif nasional Council on American-Islamic Relations, mendesak polisi untuk memeriksa apakah ada alasan-alasan agama di balik pembunuhan tersebut.

"Berdasarkan kebrutalan kejahatan ini, pernyataan anti-agama yang pernah dikeluarkan oleh tersangka pelaku, pakaian yang berkaitan dengan agama yang dikenakan oleh kedua korban, dan meningkatnya retorika anti-Muslim di masyarakat Amerika, kami mendesak pihak-pihak penegak hukum negara bagian dan federal untuk segera menanggapi spekulasi tentang kemungkinan adanya motif prasangka dalam kasus ini," kata Awad.

Abdullah Antepli, Direktur Urusan Muslim Duke University, yang terletak tak jauh dari Chapel Hill, mengeluarkan pernyataan yang meminta warga tidak berspekulasi mengenai motif pembunuhan.

Hashtag atau tagar #MuslimLivesMatter menjadi trending topic nasional di Twitter pada Rabu (11/2/2015) dan banyak posting yang mendiskusikan penembakan tersebut. Topik tersebut juga menjadi trending di Inggris Raya dan negara-negara lain di Timur Tengah, termasuk Mesir, Arab Saudi, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh University of North Carolina menyebutkan bahwa polisi menanggapi laporan penembakan pada pukul 17.11 WIB waktu setempat pada Selasa (10/2/2015) dan menemukan tiga korban yang semua dinyatakan meninggal di lokasi kejadian.

Korban pembunuhan masing-masing Deah Shaddy Barakat (23), istrinya Yusor Abu-Salha (21), dan adik perempuannya Razan Abu-Salha (19). 

Di UNC, Barakat berada di tingkat kedua sekolah kedokteran gigi dan Yusor dijadwalkan untuk memulai studinya di sekolah yang sama pada musim gugur.

Menurut juru bicara sekolah tersebut, Mick Kulikowski, keduanya memperoleh gelar sarjana mereka dari North Carolina State University. Barakat lulus dengan gelar bisnis pada musim semi 2013. Ia lulus pada Desember dengan gelar ilmu biologi, sementara Abu-Salha adalah mahasiswa program sarjana bidang desain.

Keluarga Barakat berasal dari Suriah dan ia menggalang dana untuk membantu para pengungsi perang saudara di negara tersebut. Ia pergi ke Turki musim panas lalu untuk membantu para pengungsi Suriah dengan perawatan gigi di sana.

Mereka tinggal di sebuah daerah, sekitar lima kilometer dari kampus, yang terdiri dari apartemen dan kondominium bagi para mahasiswa. Warga setempat mengatakan, mereka belum pernah melihat polisi maupun kejahatan terjadi di daerah itu sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com