Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Mantan PM China Punya Rekening Rp 31,4 Miliar di Bank Swiss

Kompas.com - 11/02/2015, 08:54 WIB
BEIJING, KOMPAS.com - The International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ), Selasa (10/2/2015), mendapati bahwa Li Xiaolin, putri mantan perdana menteri China Li Peng, yang dikenal karena dukungannya bagi penumpasan militer berdarah dalam gerakan demokrasi tahun 1989, diketahui memiliki simpanan bernilai 2,48 juta dolar AS atau setara Rp 31,4 miliar dalam sebuah rekening bank HSBC di Swiss.

Informasi yang terungkap dari beberapa bocoran dokumen yang dikenal sebagai “Swiss Leaks” ini, menambah daftar keluarga politisi senior China yang memiliki kekayaan sangat luar biasa dalam beberapa puluh tahun ini dan menyembunyikannya di beberapa rekening di luar negeri yang sulit dideteksi oleh pihak berwenang di China.

Li Xiaolin tidak menanggapi permintaan ICIJ untuk memberi komentar atas laporan tersebut. Orang yang menjawab telepon ICIJ hari Selasa di sebuah fasilitas milik pemerintah dimana Li menjadi pimpinan, menolak menyambungkan telepon kepada Li atau memberi informasi untuk menghubungi Li.

Walaupun Partai Komunis China berakar pada sosialisme, pejabat-pejabat partai memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menempatkan keluarga dan sahabat-sahabat mereka pada industri-industri utama negara itu seperti energi, komunikasi dan perbankan, dengan menyediakan hadiah yang luar biasa besar. Tetapi sebagaimana kecaman banyak pihak, hal itu dilakukan dengan mengorbankan upaya perbaikan taraf hidup masyarakat.

Tahun 2012 Bloomberg melaporkan keluarga Presiden China Xi Jinping memiliki investasi di beberapa perusahaan dengan total aset mencapai 376 juta dolar (atau Rp 4,8 triliun), juga 18 persen saham tidak langsung di sebuah perusahaan yang asetnya bernilai 1,73 miliar dollar dan 20,2 juta dolar investasi dalam perusahaan perdagangan teknologi. Meski demikian, tidak ada aset yang terkait langsung pada Xi Jinping, istri atau putri mereka.

Tahun 2012 harian New York Times melaporkan keluarga mantan Perdana Menteri China Wen Jiabao menguasai aset bernilai sedikitnya 2,7 miliar dolar.

Tahun 2014, lewat bocoran informasi, the International Consortium of Investigative Journalist mendapati bahwa anak-anak para pejabat senior China yang dikenal sebagai “Red Aristocracy” telah menyimpan kekayaan di rekening dan perusahaan lepas pantai. Li Xiaolin adalah direktur dua perusahaan Inggris “Virgin Islands” yang terdaftar sejak tahun 2005.

Kampanye anti-korupsi Partai Komunis China dilancarkan oleh Xi Jinping setelah ia menguasai partai tersebut pada akhir tahun 2012 dan mendapati sejumlah kasus penyalahgunaan jutan dolar anggaran oleh pejabat-pejabat partai, juga keluarga dan kalangan dekat mereka. Kader-kader partai yang diduga melakukan korupsi telah didakwa menerima uang suap dan menyalahgunakan posisi mereka untuk memberi keuntungan besar bagi pihak lain.

Li Xiaolin adalah putri satu-satunya Li Peng, perdana menteri China antara tahun 1987 – 1998. Li Xiaolin adalah pemimpin BUMN listrik raksasa China Power International Development Ltd. Masyarakat China mengenalnya dengan nama panggilan “Power Queen”. Ia juga dikenal menyukai pakaian-pakaian mewah, meski sejak Xi Jinping berkuasa ia kerap menggunakan pakaian yang lebih sederhana dan menggunakan tas belanja yang bisa digunakan berulangkali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com