Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Resmikan Patung Joseph Stalin di Crimea

Kompas.com - 05/02/2015, 21:09 WIB
MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia, Kamis (5/2/2015), mengabaikan protes sejumlah kalangan saat meresmikan sebuah monumen kontroversial berupa patung pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin, PM Inggris Winston Churchill dan Presiden AS Franklin D Roosevelt di Yalta, Crimea.

Monumen raksasa itu diinspirasi pertemuan ketiga pemimpin yang disebut "Tiga Besar" di kota wisata Yalta, Semenanjung Crimea pada 1945 untuk mendiskusikan strategi memerangi Nazi Jerman dan memutuskan nasib dunia pasca-Perang Dunia II.

Peresmian patung perunggu seberat 10 ton karya pematung Rusia Zurab Tsereteli itu bertepatan waktunya dengan peringatan 70 tahun konferensi Yalta.

Monumen yang ditempatkan di Istana Livadia itu diresmikan sambil diiringi lagu kebangsaan Rusia dan dihadiri ketua majelis rendah Rusia, Sergei Narysh
kin.

Patung Churchill dan Roosevelt dibuat dengan tinggi 3,2 meter, sementara patung Stalin, yang menurut berbagai dokumen Barat mendominasi pembicaraan itu, lebih tinggi 10 sentimeter.

Awalnya Tsereteli ingin melihat monumen itu didirikan satu dekade lalu namun pemerintah Ukraina membatalkan rencana tersebut setelah warga minoritas Tatar yang membenci Stalin menolak rencana itu.

Di masa pemerintahan Stalin, etnis Tatar dituduh menjadi kolaborator Nazi Jerman dan mereka kemudian dideportasi ke Asia Tengah. Sebagian besar dari mereka tewas akibat kelaparan dan penyakit.

Ribuan etnis Tatar kembali ke Semenanjung Crimea ketika Mikhail Gorbachev berkuasa di Uni Soviet dan menjadi warga negara Ukraina saat negeri itu merdeka pada 1991.

Menjelang upacara peresmian monumen, Dewan Tatar Crimea dengan tegas menentang berdirinya patung itu di wilayah dianeksasi Rusia dari Ukraina pada Maret 2014.

Sekitar 300.000 warga etnis Tatar yang tinggal di Crimea menolak aneksasi Rusia terhadap wilayah itu dan memboikot referendum yang akhirnya menggiring kembalinya Crimea ke pangkuan Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com