Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korea Utara Sebut Marzuki Darusman Seorang Oportunis

Kompas.com - 03/02/2015, 21:54 WIB

Hanya beberapa saat sebelum resolusi itu disahkan Majelis Umum PBB, diplomat Korea Utara minta Marzuki untuk menghapus kata-kata tersebut. Selama pertemuan, Ri Hung Sik, duta besar Korea Utara untuk PBB, mengisyaratkan bahwa masa depan mereka dipertaruhkan.

"Mereka mengatakan bahwa orang lain akan mengambil alih, dan garis keras akan mengambil alih," kata Marzuki, yang menyiratkan bahwa perpecahan mungkin sudah terbentuk antara faksi-faksi yang berebut membuktikan loyalitas dan efektifitas dalam melindungi kepemimpinan di Korea Utara.

Namun inilah realitas mengenai resolusi tersebut: Kemungkinan proses pidana terhadap Kim sangat kecil.

Hal itu mungkin akan ditidak setujui oleh China atau Rusia, yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan. Selain itu, walaupun lebih dari 120 negara mendukung Mahkamah Pidana Internasional, Amerika Serikat bukan salah satu dari mereka, jadi agak susah bagi Washington untuk secara kuat mendorong hal ini.

Namun bahkan tanpa membawa Kim ke pengadilan, Marzuki mengatakan, menempatkan masalah hak asasi warga Korea Utara dalam agenda Dewan Keamanan berarti Pyongyang akan menghadapi peningkatan pengawasan dari masyarakat internasional.

Ia mengatakan China juga akan berada di bawah tekanan untuk menjauhi Pyongyang atau beresiko kehilangan kredibilitas.

"Mungkin susah dipercaya, namun pada tahap tertentu China tidak dapat terus berhubungan dengan rezim yang dikecam oleh masyarakat internasional," katanya.

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com