Koran tersebut mengutip sejumlah pejabat AS dan sejumlah dokumen National Security Agency (NSA) yang dibocorkan.
The New York Times melaporkan, perangkat lunak rahasia memberi tahu badan intelijen Amerika tentang kegiatan penyadapan Korea Utara. Pyongyang berulang kali menyangkal terlibat pelanggaran keamanan.
Penyelidik AS meyakini para peretas membuat peta sistem Sony selama dua bulan sebelum peretasan dilakukan, lapor media tersebut.
Serangan pada bulan November terhadap perusahaan tersebut berbentuk pembocoran dokumen yang peka, termasuk rincian gaji dan e-mail rahasia di antara para pemimpin.
Hal ini menyebabkan film buatan Sony The Interview, sebuah komedi tentang usaha pembunuhan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, sempat dibatalkan dan kemudian diedarkan di internet.
Pengamat keamanan internet Dr Steven Murdoch dari University College London mengatakan, kemungkinan besar NSA telah berusaha memasuki jaringan Korea Utara sebelumnya.
"Saya nyaris yakin bahwa mereka telah melakukannya jauh sebelum tahun 2010," katanya kepada BBC. Korea Utara sejak lama telah menjadi sasaran AS, tambahnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.