Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen Sebut 3.000 Warga Turki Terkait dengan ISIS

Kompas.com - 18/01/2015, 03:21 WIB
ANKARA, KOMPAS.com - Intelijen Turki, Sabtu (17/1/2015), mengemukakan sekitar 3.000 orang warga negeri itu memiliki kaitan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Intelijen juga memperingatkan kemungkinan munculnya serangan teror di negeri itu.

Laporan intelijen itu menekankan perlunya pengawasan lebih ketat terhadap 3.000 warga negeri itu, termasuk membeberkan posisi mereka dalam organisasi ISIS dan level keaktifan mereka. Demikian dikabarkan harian Hurriyet.

Sebuah peringatan "siaga merah" sudah dikirimkan kepara unit-unit keamanan terkait kemungkinan serangan terhadap kantor-kantor kedutaan besar negara-negara Barat di Turki oleh ISIS.

Sementara itu, keamanan di kantor-kantor misi diplomatik negara-negara Barat ditingkatkan. Laporan itu menambahkan sejumlah fasilitas NATO dan Barat di negeri itu juga merupakan target potensial.

Laporan intelijen itu menambahkan, sebagian besar mobil yang dicuri di Turki berakhir di tangan ISIS. Sehingga, besar kemungkinan mobil-mobil itu akan digunakan untuk melakukan serangan bom di negeri tersebut.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan sekitar 700 orang warga negeri itu telah bergabung dengan ISIS. Dia menambahkan pemerintah Turki sudah mencegah kedatangan 7.250 orang asing yang akan melintasi Turki untuk memasuki wilayah Suriah.

Selain itu, pemerintah Turki juga telah mendeportasi 1.160 orang warga asing yang kedapatan ingin bergabung dengan ISIS di Suriah atau Irak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com