Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/01/2015, 23:05 WIB
PARIS, KOMPAS.com — Umat Muslim Perancis diimbau untuk memberikan penghormatan kepada 12 korban tewas dalam serangan ke kantor majalah satire Charlie Hebdo dalam ibadah shalat Jumat (9/1/2015).

Apalagi, kasus serangan maut ini dikhawatirkan akan meningkatkan islamofobia pada saat warga minoritas Muslim berusaha untuk berintegrasi menjadi bagian dari bangsa Perancis.

Dewan Muslim Perancis menyerukan agar umat Muslim negeri itu berkumpul untuk menghormati para korban tewas dan mendesak para ulama lokal mengecam kekerasan serta terorisme.

"Saat ini umat Muslim Perancis berada dalam posisi sulit. Kami berdiri di antara para pelaku penyerangan yang mengatasnamakan agama dan terus bertumbuhnya sentimen anti-Islam," kata Mustafa Amokrane, seorang musisi ternama Perancis.

Selama bertahun-tahun hubungan sebagian besar warga Perancis dengan umat Muslim yang berjumlah antara 3,5 juta hingga 5 juta orang selalu dalam situasi sulit.

Situasi itu dilatarbelakangi perjuangan berdarah negeri-negeri koloni Perancis di Afrika Utara dan warisan dari para imigran yang terjebak di distrik-distrik termiskin Perancis.

Pemberontakan puluhan tahun di Aljazair melawan penjajahan Perancis pada pertengahan abad ke-20, disusul serangan kelompok militan Aljazair di Perancis selama dekade 1990-an, semakin mempersulit hubungan antarkomunitas.

Situasi ini kembali memburuk pada saat perang melawan terorisme dikobarkan pasca-tragedi 11 September yang menhancurkan menara kembar WTC, New York, yang menewaskan ribuan orang.

Sebuah studi yang digelar Institut Masyarakat Terbuka pada 2009 menemukan bahwa 57 persen umat Muslim Perancis merasa diskriminasi keagamaan semakin memburuk selama lima tahun terakhir.

Kebangkitan kelompok ultrakanan Front Nasional dan fakta bahwa banyak pemuda Muslim Perancis bergabung dengan brigade-brigade jihad di Suriah dan Irak semakin menumbuhkan penghalang antarkomunitas di Perancis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com