Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pria Israel Didakwa Membakar Sekolah Arab-Yahudi

Kompas.com - 15/12/2014, 21:56 WIB
JERUSALEM, KOMPAS.com - Tiga orang pria Israel yang merupakan anggota sebuah kelompok kanan radikal, Senin (15/12/2014), didakwa membakar sebuah ruang kelas di sebuah sekolah Arab-Yahudi di Jerusalem yang merupakan sebuah simbol kebersamaan.

Dinas intelijen dalam negeri Israel Shin Bet mengatakan dua bersaudara Nahman (18) dan Shlomo Twito (20) serta Yitzhak Gabai (22) adalah anggota Lehava, sebuah kelompok yang menentang adanya hubungan personal dan bisnis antara warga Arab dan Yahudi.

Berdasarkan surat dakwaan, ketiga orang itu membakar sebuah ruang kelas di sekolah Hand-in-Hand bulan lalu dan membuat grafiti anti-Arab di halaman sekolah itu. Beruntung saat pembakaran terjadi sekolah sedang libur.

Nahman dan Shlomo, yang tinggal di permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Gabai, warga Jerusalem, terlihat tersenyum dan tertawa saat digiring ke pengadilan. Di pengadilan mereka tidak memberikan komentar apapun atas dakwaan terhadap mereka dan tak mengajukan permohonan apapun kepada pengadilan.

Shin Bet mengatakan Lehava mengajarkan ideologi mendiang Meir Kahane, seorang rabi ultra kanan kelahiran AS yang memenangkan kursi parlemen Israel pada 1948. Sejak menjadi anggota parlemen Kahane selalu mengumandangkan dan mendorong pengusiran warga Palestina dari Israel dan wilayah pendudukan.

Pada 1988, kelompok bentukan Kahane, Kach, dilarang ikut berpolitik di Israel karena dianggar rasialis dan tak demokratis. Dua tahun kemudian Kahane dibunuh di New York AS oleh seorang warga AS keturunan Mesir.

Sementara itu, sekolah Arab-Yahudi di Jerusalem itu menampung sekitar 600 orang siswa. Jumlah siswa Arab dan Yahudi di sekolah itu berjumlah sama dan pelajaran diberikan dalam dua bahasa, Arab dan Ibrani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com