Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Lelaki Mati Ketika Menjalin Hubungan dengan Nenek Ini

Kompas.com - 11/12/2014, 02:44 WIB
TOKYO, KOMPAS.com — Jaksa Jepang menuntut seorang perempuan berumur 68 tahun dengan tuduhan pembunuhan, Rabu (10/12/2014). Dia dicurigai telah meracuni suaminya, satu dari setidaknya enam lelaki yang tewas selama menjalin hubungan dengan perempuan ini, dalam 20 tahun terakhir. Perempuan tersebut, Chisako Kakehi, membantah tuduhan jaksa itu.

Jaksa distrik Kyoto mendakwa Kakehi bertanggung jawab atas kematian suaminya, Isao (75), seperti disiarkan oleh televisi publik NHK. Isao meninggal pada Desember 2013, hanya satu bulan setelah menikah dengan Kakehi. Polisi mendapati jejak sianida di jasad Isao dan menangkap Kakehi pada November 2014.

Kantor berita Kyodo menyatakan, penyidik menemukan sianida dalam paket kecil terkubur di dalam pot tanaman, yang diduga merupakan upaya Kakehi untuk membuangnya. Namun, penyidik belum dapat memastikan cara Kakehi memperoleh racun itu.

Polisi menduga, klaim asuransi atau warisan merupakan motif dalam pembunuhan ini. Kasus lain terkait Kakehi juga masih dalam penyelidikan. Pada 2012, pasangan Kakehi yang berusia 71 tahun meninggal dengan temuan jejak sianida juga di jasadnya. Saat itu kematian lelaki tersebut dinyatakan karena gagal jantung.

Polisi mengatakan, mereka menduga klaim asuransi atau uang warisan bisa menjadi motif dalam pembunuhan. Kasus lainnya masih dalam penyelidikan. Sianida juga ditemukan dalam darah mitra 71 tahun yang meninggal pada tahun 2012—kematian awalnya dikaitkan dengan gagal jantung.

Kakehi setidaknya pernah menikah tiga kali dan berhubungan asmara dengan tiga lelaki lain, yang semuanya berakhir dengan kematian para lelaki itu. Semua lelaki tersebut meninggal hanya dalam beberapa tahun begitu berhubungan dengan Kakehi. Upaya konfirmasi Associated Press ke kejaksaan Jepang pada Rabu belum mendapatkan jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com