Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Penyiksaan Tahanan Al Qaeda oleh CIA Tersebar di Banyak Negara

Kompas.com - 10/12/2014, 05:37 WIB
WASHINGTON, KOMPAS.com - Para tahanan khusus yang diduga terkait Al Qaeda, menjalani serangkaian interogasi penuh siksaan oleh personel dari Badan Intelijen Amerika (CIA), di sejumlah lokasi tertutup di seantero dunia, sebelum akhirnya dibawa ke penjara militer Guantanamo milik Amerika di Kuba.

Pada 2007, laporan dari parlemen Eropa menuduh Polandia dan Rumania sebagai negara yang menyediakan lokasi tertutup untuk interogasi CIA tersebut pada kurun 2003 hingga 2005. Lokasi-lokasi tersebut diyakini juga ada di Lithuania, Thailand, dan Afganistan.

Laporan Senat soal penyiksaan dalam teknik interogasi CIA terhadap para tahanan yang diduga terkait Al Qaeda ini--dirilis pada Selasa (9/12/2014)--menyensor dengan memblok hitam informasi terkait identitas para pelaku penyiksaan.

Memiliki 500 halaman, laporan yang dirilis ini merupakan ringkasan dari 6.000-an halaman laporan hasil investigasi Senat atas program rahasia yang dijalankan CIA pada 2002 hingga 2009.

Namun, laporan ini menyertakan pula telegram dari kantor pusat CIA yang memastikan keberadaan lokasi-lokasi tertutup (detention site black) tersebut. Lagi-lagi, negara yang menjadi lokasi situs tersebut disensor dengan cara yang sama.

Berdasarkan laporan tersebut, para duta besar Amerika Serikat di negara-negara yang menjadi lokasi interogasi CIA, mengaku pernah meminta informasi tentang lokasi tempat interogasi tersebut tetapi mendapat jawaban bahwa permintaan itu tak mungkin dipenuhi.

Memerinci serangkaian teknik interogasi yang bahkan oleh Presiden Barack Obama disebut sebagai penyiksaan, laporan ini tak mencantumkan ada pengakuan dari CIA soal kekurangan pengalaman institusi intelijen tersebut untuk menjalankan fasilitas penahanan.

Laporan Senat menyertakan pula data bahwa dua psikolog yang sebelumnya tak pernah berurusan dengan interogasi pernah dibawa ke fasilitas tahanan khusus CIA untuk para tersangka yang diduga terkait Al Qaeda ini, untuk ikut menginterogasi tahanan.

Program rahasia CIA

Program penahanan dan interogasi tersangka oleh CIA ini merupakan kebijakan rahasia di bawah pemerintahan Presiden George W Bush pada 2002, menyusul serangan 11 September 2001 di Amerika.

Program rahasia tersebut berjalan hanya beberapa bulan setelah Bush menandatangani memorandum yang meminta CIA untuk memburu, menangkap, dan menginterogasi semua petinggi Al Qaeda di seluruh dunia.

Pada 2002, rumor sudah menguar tentang praktik penyiksaan tahanan di penjara militer Bagram di Afghanistan. Organisasi dan otoritas HAM sudah mulai mempertanyakan nasib sejumlah tahanan rahasia.

Pada 2005, media Amerika melaporkan CIA secara rahasia telah menerbangkan para tahanan khusus ke lokasi tertutup. Beberapa negara, sebagian di Eropa, disebut mengeluarkan izin khusus bagi CIA untuk melintasi wilayah udaranya.

Lalu, pada Desember 2004, Kongres menggelar pemungutan suara untuk menghentikan perlakuan kasar atau merendahkan terhadap para tahanan. Hingga 2007, perdebatan soal penyiksaan ini terus berlanjut. Investigasi dimulai, dan CIA mengaku telah menghancurkan rekaman interogasi. Kehebohan publik pun bertambah.

Pada Januari 2009, Presiden Barack Obama menyatakan pemerintahannya tak akan pernah menyiksa tahanan, secara resmi menghentikan program yang digarap CIA itu, dan dua bulan sesudahnya Senat meluncurkan investigasi atas praktik penyiksaan oleh CIA tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com