Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/12/2014, 10:13 WIB
EditorErvan Hardoko
MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang pilot maskapai penerbangan nasional Rusia, Aeroflot menyebut bangsa Ukraina sebagai "kotoran" saat memberikan pengumuman dari dalam kokpit ketika tengah mengudara di atas Ukraina.

Dalam serangkaian posting media sosialnya Bugaev (30) juga berulang kali menggunakan istilah yang tak layak untuk menyebut rakyat Ukraina, bercanda soal penembakan MH17 dan soal sebuah helikopter yang ditembak jatuh.

Salah satu posting Bugaev yang mengejutkan penumpang penerbangan Moskwa menuju Vienna pada Agustus lalu, yang  disebarkan oleh seorang diplomat Martin Kaco lewat Twitter.

"Dalam perjalanan menggunakan Aeroflot menuju VIE (Vienna), kapten kepada penumpang: Kita sedang terbang di atas reruntuhan Ukraina di mana Banderovtsi dan kotoran lain hidup," demikian akun Twitter Kaco.

Bugaev merujuk pada nama Stepan Bandera, yang oleh banyak warga Rusia dianggap sebagai seorang fasis karena berkolaborasi dengan Nazi. Namun, bagi warga Ukraina, Bandera adalah pahlawan karena menginginkan kemerdekaan lepas dari kendali Moskwa.

Atas insiden itu, manajemen Aeroflot tidak meminta maaf. Namun, lima hari setelah kicauan Kaco, manajemen Aeroflot mengirim pesan balasan lewat Twitter.

"Kami mempelajari pesan Anda. Fakta sudah terkonfirmasi. Pilot tak berhak mengutarakan pendapat pribadi selama penerbangan. Dalam hal ini pilot sudah melanggar peraturan internal kami. Kini kami memulai sebuah investigasi nasional," demikian Aeroflot.

Meski telah memberikan pernyataan resmi, namun manajemen Aeroflot tak menjelaskan tindakan yang diambil terhadap Bugaev.

Tak berapa lama kemudian, Bugaev dengan menggunakan forum online krew penerbangan, Bugaev mengakui bahwa komentarnya salah namun mengklaim di media salah menguti peryataannya itu.

"Saya adalah kapten yang  dituduh menghina bangsa Ukraina. Kata-kata saya dipelintir 180 derajat. Kata-kata kasar diselipkan dalam kata-kata yang saya buat," ujar Bugaev lewat Twitter.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                   

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com