"Di saat kami mempersiapkan diri untuk menyerah, kami bertiga meminta para pelajar untuk mundur, menanamkan akar di masyarakat dan mengubah cara pergerakan," kata pemimpin Occupy Central, Benny Tai.
Pengumuman itu muncul setelah ratusan pengunjuk rasa pro-demokrasi bentrok dengan polisi Minggu malam mengakibatkan puluhan orang terluka, dalam malam paling penuh kekerasan sejak aksi ini dimulai dua bulan lalu.
Benny Tai mengatakan dia dan kedua temannya akan menyerahkan diri pada Rabu (3/12/2014), sebagai sebuah komitmen terhadap hukum serta prinsip perdamaian dan cinta.
"Menyerahkan diri bukan sebuah aksi pengecut, ini adalah aksi berani berdasarkan sebuah janji. Menyerang bukan untuk gagal, ini merupakan sebuah kritik senyap terhadap sebuah pemerintahan yang tak memiliki nurani," tambah Benny.
Benny memuji keberanian para pengunjuk rasa dan mengkritik polisi telah lepas kendali sekaligus mengatakan sudah waktunya para pengunjuk rasa meninggalkan tempat berbahaya itu.
Benny Tai, Chan Kin-man dan Chu Yiu-ming mendirikan kelompok perlawanan sipil Occupy Central pada awal 2013 untuk mendorong reformasi politik di Hongkong. Namun, belakangan kelompok ini lebih banyak berada di belakang aksi setelah kelompok pelajat yang lebih radikal mulai mengambil alih gerakan pro-demokrasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.