Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Swiss Didesak Kriminalkan Penyantap Daging Anjing dan Kucing

Kompas.com - 26/11/2014, 21:36 WIB
BERN, KOMPAS.com - Para aktivis di Swiss saat ini tengah menggalang dukungan untuk membuat praktik menyantap daging kucing atau anjing yang banyak dilakukan warga di negeri itu menjadi sebuah tindakan kriminal.

Sebuah petisi berisi 16.000 tanda tangan sudah diserahkan kepada parlemen Swiss. Isi petisi itu menyerukan kepda pemerintah Swiss untuk menghentikan kebiasaan warga menyantap daging hewan peliharaan seperti kucing atau anjing.

"Sekitar tiga persen warga Swiss saat ini secara diam-diam menyantap daging kucing atau anjing," kata Tomi Tomek, pendiri dan presiden organisasi perlindungan hewan SOS Chats Noiraigue.

Daging kucing kerap dihidangkan dalam menu makanan tradisional di hari Natal di beberapa wilayah Swiss. Daging kucing kerap dimasak untuk perayaan tertentu seperti halnya daging kelinci. Saat dihidangkan daging kucing biasanya dipadukan dengan anggur putih dan bawang putih.

"Kami menyaksikan (penyajian daging kucing) di wilayah Lucerne, Appenzell, Jura di kanton Bern," kata Tomek.

Sementara daging anjing seringkali digunakan untuk membuat sosis dan lemak daging anjing biasa digunakan sebagai obat rematik.

Menurut Kantor Keamanan Makanan dan Kedokteran Hewan, warga dilarang menjual daging anjing atau kucing. Namun, menyantap daging hewan peliharaan sendiri bukan perbuatan melanggar hukum di Swiss.

Pemerintah mengatakan kesejahteraan hewan merupakan "salah satu prioritas tertinggi" di Swiss. Sejumlah kasus kekerasan terhadap hewan biasanya diajukan ke meja hijau.

"Seorang pemimpin politik mengatakan kepada kami bahwa parlemen tak akan berbuat sesuatu kecuali rakyat memberontak. Bangsa Swiss harus menyelesaikan masalah ini sendiri," kata Tomek.

"Saat ini, kami tak bisa berbuat apapun karena tak ada hukum yang melarang orang menyantap daging kucing atau anjing peliharaan mereka. Kami bahkan tak bisa mengadukan mereka yang melakukan hal itu," tambah Tomek.

Pada 2013, organisasi yang dipimpin Tomek berhasil memaksa pemerintah melarang penjualan bulu kucing.

"Permintaan kami sederhanya, cukup tambahkan satu paragraf baru dalam undang-undang perlindungan hewan-hewan domestik," Tomek menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com